Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paskah 2024

Mengapa Yesus Disalib? Jumat Agung dan Penebusan Dosa Umat Manusia

Hari Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus dan wafat di Bukit Golgota.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Tribun Jatim/ The Guardian Nigeria
Ilustrasi Hari Paskah dan Jumat Agung. Mengapa Yesus Disalib? Jumat Agung dan Penebusan Dosa Umat Manusia 

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"

Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. (Matius 27:11-14, 23-26)

Dalam Alkitab dituliskan secara lengkap juga bagaimana Yesus disiksa dan diolok-olok, Yesus disalibkan, lalu bangkit pada hari yang ketiga.

Mengapa Yesus Harus Disalibkan

Yesus dihukum mati melalui salib karena penebusan dosa dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal.

Ide penyaliban Yesus bukanlah ide manusia, melainkan kehendak Allah demi menebus dosa manusia, dan menyelamatkan manusia kepada kehidupan yang kekal. Allah tahu bahwa manusia tidak akan pernah bisa menembus dosanya sendiri. Itu sebabnya dalam Perjanjian Lama di Alkitab, ketika seseorang berdosa, maka dia harus mengambil seekor hewan yang tak bercacat untuk dijadikan kurban sebagai penebusan dosanya.

Namun, hal itu tidak efektif di mata Allah karena sejak Perjanjian Lama pengorbanan itu sudah dilakukan tetapi manusia masih tetap jatuh dalam dosa. Artinya, manusia tetap menjadi tawanan dosa dan hamba iblis. Itu sebabnya, Yesus sendiri turun dari surga menjelma menjadi manusia yang tak bercacat.

Namanya Yesus, Ia menjadikan diri-Nya sebagai korban untuk penebusan dosa manusia sekali untuk selama-lamanya, dan barangsiapa yang percaya kepadaNya akan memperoleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Ada satu lagi keunikan penyaliban Yesus yang tidak dilakukan kepada terhukum yang lain, yaitu mahkota duri yang dipasang di kepalanya.

Mahkota berduri itu dengan jelas melambangkan kutukan dosa yang diletakkan di atas kepala-Nya sebagai pengorbanan yang sempurna untuk menebus dosa-dosa manusia sehingga kutukan yang dijatuhkan karena dosa Adam dan Hawa yang diucapkan atas bumi ini dapat disingkirkan bagi siapa yang percaya kepada-Nya.

Dengan kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya, Yesus telah mengambil alih kembali kuasa atas maut yang sempat jatuh ke tangan setan karena dosa Adam dan Hawa.

Sekarang kita memiliki kuasa atas dosa dan setan.

Dalam nama Yesus, semua telah ditaklukan dan dikalahkan.

Ini adalah kabar baik bagi semua orang!

Demikian pula Paulus mengatakan bahwa “salib Kristus” adalah batu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Demikian fakta Alkitab tentang Salib dan alasan mengapa Yesus dihukum salib.

Tayang di Tribunjambi.com

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved