Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2024

Berikut Adalah Khutbah Jumat Pilihan di Bulan Ramadan: Allah SWT Muliakan Orang yang Berpuasa

Kali ini, Allah SWT memuliakan puasa, kita muliakan puasa, maka Allah akan memuliakan orang-orang beriman yang berpuasa.

Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Ilustrasi Ustaz Khutbah Jumat 

“Dari sini akan kita pahami begitu sayangnya Allah pada kita. Lalu kemulian mana yang akan kita cari, apakah kemuliaan manusia yang kita cari yang tidak bisa menjanjikan apa-apa terhadap kita,” ujarnya.

Karena itu, ia meminta orang-orang beriman untuk  mencari ridha Allah, bukan ridha manusia, tetapi kadang kadang kita yang membuat miris adalah kita lebih sibuk mencari ridha manusia dari pada ridha Allah, padahal yang benar-benar menyayangi kita adalah Allah SWT.

“Coba saja kita bayangkan ketika kita mendatangi Allah, siapa yang menunggu kita, jawabannya adalah Allah, tetapi kita setiap ditunggu oleh Allah kita tidak pernah mendatanginya, subuh, zuhur, ashar, maghrib, serta isya, tidak mau kita datang,” ungkapnya.

Ustaz Aufa membandingkan ketika kita ingin membuat janji dengan para pejabat, siapa yang menuggu, yang menunggu adalah kita.

Kadang-kadang orang yang kita sudah buat janji tidak pernah menunggu kita karena kesibukannya.

Kita juga melihat ketika kita berbuat baik kepada sesama manusia, walaupun ribuan tahun kita berbuat baik, 1000 tahun lamanya

dan apabila kita buat sedikit saja kesalahan, yang diingat manusia justru kejahatan kita yang sedikit itu. Ia melupakan ribuan kebaikan kita.

“Tetapi, ketika kita bermuamalah dengan Allah yang terjadi adalah sebaliknya. Maka marilah kita merenungkan siapa yang akan kita kejar, ridha Allah atau manusia. Jadi carilah ridha Allah yang selalu menyayangi kita,” tambahnya.

Menurut Ustaz Aufa, orang-orang beriman sekarang sedang disayangi oleh Allah dengan mendatangkan puasa kepada kita, maka jangan sia-siakan puasa ini, muliakanlah puasa ini dengan amalan-amalan shaleh kita.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 kata Ustaz Aufa, jelas sekali Allah memanggil hanya orang-orang yang beriman yang mampu menjalankan ibadah puasanya, indikasinya seolah-olah Allah hanya menerima puasanya orang-orang yang melakukannya dengan iman.

Iman adalah mempercayai akan Allah Swt dengan wujudnya, dengan kekuasaanya, dan juga mempercayai dengan seluruh janji-janji-Nya.

“Kita sebagai orang beriman harus menyakini akan janji-janji Allah swt, diantaranya janji-janji itu adalah Allah akan menurunkan murka-Nya bagi seseorang yang apabila telah diwajibkan puasa tetapi tidak mengerjakannya, maka Allah akan menghinakannya di dunia dan di akhirat,” tegasnya.

Rasululllah Saw pernah mengatakan, apabila seseorang sehari saja tidak berpuasa, bukan karena sakit atau safar dan apabila dia mengantikannya walaupun 1000 tahun dia menggantikannya itu belum memadamkan murka-Nya Allah Swt. Itu di dunia.

Sedangkan di akhirat Rasulullah pernah bermimpi ketika itu beliau diajak ke sebuah bukit oleh dua orang malaikat,

kemudian kepada Beliau ditampakkan ada seseorang yang sedang dikuliti seluruh kulit badannya, kepala ke bawah dan kakinya ke atas, dan seluruh tubuhnya mengeluarkan darah segar, serta urat-uratnya dicabik-cabik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved