Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko Puji Gerakan Pangan Murah Pemkot Bitung, Unik dan Menarik

Apa yang dilakukan Wali Kota Bitung baik, sehingga warga yang memerlukan pangan tidak menimbulkan kerumuman dan berebutan.

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Serahkan, Kepala Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko didampingi Wali Kota Bitung Maurits Mantiri serahkan beras ke warga pada pelaksanaan Pasar Murah di Kecamatan Maesa 

BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Andry Prasmuko memberikan apresiasi kepada Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Kamis (21/3/2024).

"Pak Maurits punya program menarik, gerakan pangan murah. Cukup unik karena disalurkan ke seluruh kelurahan," kata Andy Prasmuko ketika menghadiri Pasar Murah - Operasi Pasar Pemerintah Kota Bitung di Kecamatan Maesa, Kamis (21/3).

Atas program unik itulah sehingga ia bisa berada di Kota Bitung Sulut.

Baca juga: Pemkot Bitung Kembali Gelar Pasar Murah, Bahan Pokok Ini yang Dijual

Lanjut Prasmuko, kegiatan pangan murah dibeberapa tempat di Indonesia berlangsung di lapangan.

Sehingga orang-orang datang membeli, dan tidak menutup kumungkinan yang ikut membeli di kegiatan pangan murah adalah pedagang.

Apa yang dilakukan Wali Kota Bitung baik, sehingga warga yang memerlukan pangan tidak menimbulkan kerumuman dan berebutan.

"Semoga ini bisa terus berlangsung," tambahnya.

Lanjutnya, sebagai anggota pengendalian inflasi daerah Provinsi Sulut turun ke lapangan seperti yang dilakukan di Bitung Sulut, secara tidak langsung melihat pelaksanaan gerakan pangan murah dan program pengendalian inflasi bisa di adopsi ke daerah lainnya.

Seperti yang dilakukan di Bitung, bisa di implementasikan oleh Kots Kabupaten lain karena gerekan pangan murah ini menarik.

Pihaknya berharap, gerakan pangan murah seperti di Bitung bisa berlangsung serempak di 15 kabupaten kota se Sulut.

"Sehingga di bulan ramadan, warga merasa aman, aman terhadap kebutuhan bahan pangan," kata dia.

Berdasarkan data yang ia lihat, ada sedikit keanehan dalam konsumsi pangan di bulan puasa konsumsinya meningkat.

Seharusnya kalau di bulan puasa, menurun sehingga perlu diliat

Apakah karena berpuasa, menahan lapar dan setelah berbuka langsung mencari nasi, setelah solat Isha nasi lagi.

"Kondisi seperti ini membuat kebutuhan beras meningkat, di pasar naik (harga)," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved