Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Sosok Sertu Ismunandar, Pasukan Elit Denjaka yang Gugur Ditembak KKB, Prajurit Terbaik

Prajurit Korps Marinir TNI AL Sertu (Mar) Ismunandar gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.

Editor: Glendi Manengal
Surya
Ilustrasi, Anggota TNI gugur dalam aksi baku tembak dengan KKB di Papua. 

Seolah tidak ada rasa takut, Tethool menjemput anak buahnya yang sudah terkepung KKB.

Tethool begitu terlatih sebagai pasukan tempur yang siap diterjunkan di medan perang.

Sesampainya di lokasi adu tembak, yang digambarkan seperti lapangan yang dipenuhi semak-semak belukar dan ilalang, Tethool segera mengevakuasi anak buahnya yang terluka.

Evakuasi anak buah

Desingan peluru yang dilepaskan KKB di Yakukimo saat itu tidak membuat nyali Tethool menjadi ciut.

"Setelah saya evakuasi, saya bawa anak buah saya ke rumah sakit, lalu saya kembali lagi menemui anak buah yang masih melakukan kontak tembak," kata Tethool.

Evakuasi kedua terhadap korban tembak itu kembali dilakukan Tethool.

Prajurit yang pernah ditugaskan sebagai anggota Pasukan Perdamaian PBB di Sudan ini kembali lagi untuk ketiga kalinya ke lokasi penembakan setelah membawa anak buahnya yang terluka ke rumah sakit.

"Begitu saya kembali lagi, saya malah yang kena tembak, saya yang giliran dievakuasi setelah melakukan evakuasi anak buah saya yang terluka," kata Tethool.

Akibat tembakan yang dilakukan KKB itu, Tethool yang berbadan besar ini mengalami luka parah di tempurung kaki kanannya.

Tembakan yang mengenai tempurung kaki kirinya itu tetap tidak membuat nyalinya ciut.

Sekalipun terluka, Tethool tetap memberikan perlawanan pada KKB.

Namun, Tethool justru kembali menjadi sasaran tembak hingga membuat kedua tangannya terluka.

"Pecahan pelurunya itu sampai mengenai wajah saya, tapi saya nggak apa-apa, saya tetap aman dan selamat," kata Tethool.

Sambil mundur perlahan, Tethool kemudian mendapatkan pertolongan dari anak buahnya hingga dimasukkan ke mobil dinas TNI yang menjadi tempat perlindungan.

Tethool lalu dibawa menuju rumah sakit.

"Setelah saya tertembak, tidak ada lagi tembakan, adu tembak selesai," kata pria kelahiran Tual, Maluku, ini.

Di rumah sakit itu Tethool kembali bertemu anak buahnya yang sama-sama terluka.

"Saya biasa saja dan hanya memikirkan istri saya setelah kena tembak," ucap suami Puspita Rinto ini tetap tenang.

Suntikan Semangat

Dari Yahukimo, Tethool kemudian dievakuasi untuk menjalani pengobatan lanjutan di salah satu rumah sakit di Jayapura.

Selang sehari kemudian, Tethool dan sejumlah prajurit yang terluka dibawa menggunakan pesawat Hercules TNI AU menuju RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta Pusat.

"Sampai hari ini, sudah lima kali saya menjalani operasi pada tempurung kaki kiri," ucap Tethool.

Meski masih rutin menjalani terapi kesehatan untuk memulihkan kembali kondisi fisiknya di RSPAD Gatot Soebroto, Tethool tetap semangat.

"Saya masih sehat, saya hanya terluka saja di kaki," tegas Tethool.

"Istri dan anak-anak saya adalah penyemangat saya," lanjutnya.

Baca juga: Saat Sedang Patroli Dandim Yahukimo Jadi Korban Penembakan KKB di Papua

Saat ini Tethool berdinas di Kodam Jaya/Jayakarta dan menjabat sebagai Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah (Kabintaljarah) Kodam Jaya.

Salah satu tugas Tethool sebagai Kabintaljarah adalah memberikan motivasi dan suntikan semangat ke prajurit TNI AD. 

(Sumber WartaKota)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved