Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Kabar Baik, Harga Beras Akhirnya Turun, Penurunannya sampai Rp 2.000 Per Kg

Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas mengatakan harga beras mulai turun sebesar Rp 1.000-2.000 per kg.

Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku
Pedagang beras di Pasar Bersehati Manado. Kabar Baik, Harga Beras Akhirnya Turun, Penurunannya sampai Rp 2.000 Per Kg 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga beras mulai turun.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

Namun ketum PAN mengatakan, harga beras lokal baru bisa turun pada bulan depan atau April mendatang.

Sebab, kata dia, masa panen raya baru dimulai April dan Mei 2024.

Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas mengatakan harga beras mulai turun sebesar Rp 1.000-2.000 per kg.

Baca juga: Identitas Pelaku dan Korban Penikaman di Desa Sea Minahasa, 7 Pemuda Hanya Berstatus Saksi

Hal tersebut ditemukan Zulhas saat mengunjungi Pasar Anyar, Bogor, Senin (18/3/2024).

"Saya gembira (harga) beras turun, turunnya sudah banyak hampir Rp 1.000 per kg. Jadi (harga beras) dari Rp 17.000 per kg sekarang jadi Rp 15.000 per kg, ada yang Rp 2.000 per kg turunnya," kata Zulhas.

Mendag mengatakan, masa panen raya baru akan dimulai pada akhir April sampai Mei, hal ini akan membuat harga beras lokal kembali normal.

"Harga beras lokal ya, kalau harga beras Bulog memang stabil terus diguyur terus dari pemerintah SPHP maupun yang premium," ujarnya.

Lebih lanjut, Zulhas membantah harga gabah di tingkat petani turun. Ia mengatakan, harga gabah di tingkat petani sudah naik sekitar Rp 7.000 sampai dengan Rp 8.000 per kg.

"Kalau DPR mengatakan harga gabah murah, keliru, karena harganya dan mahal itu gabah ada yang Rp 7.000, ada yang Rp 8.000. Jadi tidak ada petani yang ngeluh harga gabah murah hari ini," ucap dia.

Adapun berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (18/3/2024) pukul 07.37 WIB, harga beras premium tidak mengalami perubahan atau stagnan sebesar Rp 16.410 per kg.

Meski demikian, angka ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah.

Kemudian, harga beras medium turun sebesar Rp 400 per kg menjadi Rp 13.890 per kg.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HET beras dibagi berdasarkan pembagian wilayah, yakni zonasi wilayah yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Kemudian, untuk zona 2 untuk Sumatera selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Sementara zona 3 untuk Maluku dan Papua.

Untuk HET beras medium zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, zona 3 Rp 11.800. Kemudian untuk beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram.

Mendag Sebut Harga Beras Bisa Turun Bulan Depan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga beras lokal baru bisa turun pada bulan depan atau April mendatang. Sebab, kata dia, masa panen raya baru dimulai April dan Mei 2024.

"Mudah-mudahan bulan depan sudah panen raya sehingga bulan depan harga (beras lokal) bisa turun," kata Zulhas di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Zulhas mengatakan, saat ini harga beras lokal masih tinggi, lantaran stok beras di petani menipis.

Karenanya, kata dia, pemerintah menggelontorkan beras beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Yang (beras) premiumnya Rp 14.000 per kg, yang beras SPHP Rp 11.000 per kg, jadi masyarakat bisa milih, kalau kemahalan bisa ke SPHP di Bulog harganya tetap," ujarnya.

Adapun berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 07.35 WIB, rata-rata harga beras di tingkat nasional masih meroket.

Harga beras premium naik sebesar Rp 370 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.850 per kg dibandingkan harga kemarin.

Kemudian, harga beras medium naik sebesar Rp 70 per kg menjadi Rp 14.430 per kg.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca Berita Lainnya Via Google News

Berita Terbaru di Portal Tribun Manado Klik Disini

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved