Wacana Pimpin Koalisi Barisan Nasional, Pengamat: Jangan Jadikan Prabowo - Gibran Petugas Jokowi
Yunarto Wijaya mengatakan jangan menjadikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai petugas Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan jangan menjadikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai petugas Joko Widodo (Jokowi).
Kritik itu disampaikan di tengah mencuatnya wacana Presiden Jokowi sebagai pemimpin Koalisi Prabowo-Gibran. Dia memiliki dua pendangan.
Kata, Toto, sapaan akrabnya, pertama, Jokowi diletakkan pada demokrasi sesungguhnya maka seharusnya "pulang kampung" usai menjadi presiden.
Kedua, demokrasi kultus, maka ada pihak yang ingin Jokowi mengambil peran dalam pemerintahan ke depan yang insya Allah dipimpin Prabowo.
Penegasan itu disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika saat talk show "Satu Meja" di KompasTV, Rabu 13 Maret 2024.
"Kalau kita bicara demokrasi sesungguhnya, nilai program (pemerintahan Jokowi) yang dilanjutkan, bukan orangnya harus ada (dalam pemerintahan)," kata Toto.
Lanjut dia, ketika berbicara harus meletakkan Jokowi dalam hal apapun seperti pimpinan koalisi barisan nasional (Koalisi Indonesia Maju), ini adalah upaya merendahkan presiden terpilih.
"Seakan tak percaya bahwa Pak Prabowo tidak bisa melanjutkan program Jokowi," ujarnya.
Bahkan, menurut Toto, seakan tak percaya kepada Gibran tanpa Jokowi.
"Jangan jadikan Pak Prabowo petugas Jokowi," kata dia.
Sebelumnya, Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mengatakan, usulan PSI memang didasarkan pada perlu adanya tokoh sekelas Jokowi untuk mengkonsolidasikan partai politik pendukung Prabowo-Gibran.
"Kan Pak Prabowo (jika terpilih) sudah menjadi presiden. Fokus menjalankan program lima tahun. Nah, perlu tokoh untuk mengkonsolidasikan parpol pendukung," ujar Caleg PSI peraih suara terbanyak di Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri).
Wacana Jokowi pimpin Koalisi Barisan Nasional dilontarkan politikus PSI Grace Natalie di tengah spekulasi mantan Wali Kota Solo itu digadang menjadi Ketua Umum Partai Golkar. (Tribun)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.