Pimpin Koalisi Prabowo-Gibran? Viva Yoga: Jokowi Itu PAN tapi Tidak Ber-KTA
Viva Yoga Mauladi menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dianggap keluarga besar PAN tapi tidak berkartu tanda anggota (KTA).
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Politik pasca-Pemilu 2024 menarik disimak. Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dianggap keluarga besar PAN tapi tidak berkartu tanda anggota (KTA).
Jokowi digadang menjadi pemimpin Koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Wacana ini pertama kali dilontarkan kubu Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Koalisi Indonesia Maju beranggotakan Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PSI dan Partai Gelora.
Viva Yoga sempat menyinggung "Jokowi efek" pada kampanye Pemilu 2024. "Jokowi merupakan salah satu faktor yang determinan. Baik mau mengambil Jokowi efek atau pun antitesa dari Jokowi," ujar Viva Yoga pada acara talk show "Satu Meja" KompasTV pada Rabu 13 Maret 2024.
Lanjut dia, PAN juga sama, mengambil Jokowi efek. "Antara PAN dan Pak Jokowi, hubungan relatif baik. Apalagi dari Pak Zulkifli Hasan. Kita katakan Pak Jokowi itu sudah jadi keluarga besar PAN yang tidak ber-KTA," ujarnya.
Kata Viva Yoga, untuk koalisi besar (pendukung Prabowo-Gibran), memang berharap untuk ke depan, bisa simetris, relatif permanen dan sinergi meghadapi pilkada.
Kader PSI Ade Armando menambahkan, usulan PSI memang didasarkan pada perlu adanya tokoh sekelas Jokowi untuk mengkonsolidasikan partai politik pendukung Prabowo-Gibran.
"Kan Pak Prabowo (jika terpilih) sudah menjadi presiden. Fokus menjalankan program lima tahun. Nah, perlu tokoh untuk mengkonsolidasikan parpol pendukung," ujar Caleg PSI peraih suara terbanyak di Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri). (Tribun)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.