Berita Nasional
Profil Raja Yordania Abdullah II, Sahabat Prabowo Subianto, Keturunan Ke-43 Nabi Muhammad
Raja Yordania Abdullah II memberikan ucapan selamat pada Prabowo usai unggul dalam perolehan suara sementara Pilpres 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil Abdullah II.
Abdullah II bin Al-Hussein merupakan Raja Yordania, naik tahta pada 7 Februari 1999.
Raja Abdullah II merupakan keturunan langsung dari nabi Muhammad.
Raja Abdullah II merupakan sahabat Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca juga: Profil Cillian Murphy: Aktor Terbaik Oscar 2024, Pertama Kali Masuk Nominasi Langsung Menang
Baru-baru ini, Raja Yordania Abdullah II memberikan ucapan selamat pada Prabowo usai unggul dalam perolehan suara sementara Pilpres 2024.
Ucapan tersebut disampaikan Abdullah II melalui sambungan telepon.
Momen ini diunggah Prabowo di Instagramnya @prabowo, Selasa (12/3/2024).
“Saya sangat terhormat menerima ucapan selamat atas hasil sementara Pemilu dari sahabat saya, Yang Mulia Raja Abdullah I| dari Yordania. Kita berkomitmen untuk terus memperkuat persahabatan dan kerjasama antara kedua negara,” kata Prabowo dalam keterangan di video tersebut.
“Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan rahmat-Nya untuk Raja Abdullah II beserta keluarga dan saudara-saudari kita di Yordania.”
Melalui sambungan telepon, Raja Abdullah II mengucapkan kegembiraan dan kebanggaannya kepada Prabowo.
"Turut gembira untukmu, kawanku," ucap Abdullah II dalam percakapan berbahasa Inggris itu.
"Terima kasih, Yang Mulia," jawab Prabowo.
Prabowo lalu berjanji akan menghubungi Abdullah II dalam beberapa pekan ke depan untuk berbincang kembali. Niat itu disambut baik Abdullah II. Ia bahkan ingin bertemu secara langsung dengan Prabowo.
"Saya hendak menghubungi Anda beberapa minggu lagi mungkin," kata Prabowo.
"Ahlan wa sahlan (silakan). Dan di saat waktunya pas, saya ingin berkunjung dan memberi selamat kepadamu secara langsung. Saya sangat berbahagia untukmu," ujar Abdullah II.
Selain mengungkapkan rasa gembiranya, Abdullah II juga mengatakan bahwa Indonesia sangat membutuhkan sosok Prabowo sebagai pemimpin yang baru. Terlebih, ia merasa sudah sangat mengenal lama Prabowo sebagai sahabat.
"Saya tahu negaramu membutuhkanmu. Saya mengenal Anda sejak lama dan saya sangat bangga, kawanku,” kata Abdullah II.
Prabowo pun merasa sangat senang dengan ucapan Abdullah II. Ia berterima kasih kepada sang raja, karena persahabatan mereka sangat berarti. Prabowo kemudian mengungkapkan kenangan bersama Abdullah II saat berada di Amman.
"Saya menanti untuk bertemu Anda lagi. Saya punya kenangan indah di Amman," ucap Prabowo sambil tertawa.
"Saya punya kenangan indah juga denganmu, kawanku," timpal Abdullah II. Ia mengaku obrolan dengan Prabowo via telepon hari ini membuat dirinya senang dan memberikan 'mood' yang sangat baik.
“Mendengar suara Anda membuat saya berbahagia hari ini, terima kasih,” kata Abdullah II ke Prabowo.
Di akhir percakapan, Prabowo tidak lupa menitipkan salamnya kepada Ratu Yordania Rania Al-Abdullah dan adik Abdullah II, yaitu Pangeran Faisal bin Hussein dan keponakan Abdullah II, yakni Ghazi bin Muhammad bin Talal.
Abdullah II mengatakan, istrinya turut bergembira atas perolehan unggul Prabowo dalam hasil perhitungan sementara, bahkan Rania turut mendoakan yang terbaik untuk Prabowo.
"Ia sangat berbahagia dan dia mendoakan Anda, kawanku. Sampai bertemu di negaramu atau negara saya," kata Abdullah II.
"Terima kasih, Yang Mulia," pungkas Prabowo.
Profil Raja Abdullah II
Raja Abdullah II merupakan putra tertua Raja Hussein bin Talal dan Putri Muna Al Hussein.
Ia lahir di Amman pada 30 Januari 1962.
Raja Abdullah II memiliki empat saudara laki-laki dan enam saudara perempuan.
Ia menerima pendidikan dasar di Islamic Educational College di Amman pada 1996.
Raja Abdullah II kemudian melanjutkannya ke St. Edmund's School di Surrey, Inggris, kemudian di Eaglebrook School dan Akademi Deerfield di Amerika Serikat untuk menyelesaikan pendidikan menengah.
Dalam pelatihan sebagai perwira di Angkatan Bersenjata Yordania-Tentara Arab, Raja Abdullah II bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst di Inggris pada 1980.
Raja Abdullah II lalu ditugaskan sebagai Letnan Dua setelah menyelesaikan pendidikan militer di sana.
Ia lantas diangkat sebagai komandan kompi pengintai di batalion 13/18 dari British Royal Hussars.
Pada 1982, Raja Abdullah II menyelesaikan kursus studi khusus selama satu tahun tentang Timur Tengah di Universitas Oxford.
Sekembalinya ke Yordania, Raja Abdullah II mendaftar di Angkatan Bersenjata Yordania-Tentara Arab dengan pangkat letnan satu dan kemudian menjabat sebagai komandan peleton dan asisten komandan kompi di Brigade Lapis Baja ke-40.
Pada1985, Raja Abdullah menghadiri kursus baju besi tingkat lanjut di Fort Knox, Kentucky di Amerika Serikat.
Pada 1986, Raja menjadi komandan kompi tank, dengan pangkat Kapten di Brigade Lapis Baja ke- 9 Angkatan Bersenjata.
Ia juga bertugas di sayap helikopter anti-tank di Royal Jordanian Air Force, setelah memperoleh kualifikasi sebagai penerjun payung dalam terjun bebas militer dan sebagai pilot Helikopter Serangan Cobra.
Pada 1987, Raja menghadiri Sekolah Dinas Luar Negeri di Universitas Georgetown di Washington, DC dan melakukan studi dan penelitian lanjutan di Urusan Internasional dalam kerangka program master di Dinas Luar Negeri.
Raja Abdullah II menjabat sebagai asisten komandan kompi di Batalyon Tank Kerajaan ke-17, dan kemudian dipromosikan menjadi Mayor.
Ia juga mengikuti kursus staf di Staff College, Camberley di Inggris.
Pada periode 1991-1992, Raja Abdullah II mewakili Armored Corp di Kantor Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Yordania-Tentara Arab.
Ia juga memimpin Batalyon Lapis Baja Kerajaan Kedua dan pada tahun 1993 dipromosikan menjadi Kolonel, mengambil alih sebagai Komandan Brigade Lapis Baja ke-40.
Raja Abdullah II kemudian menjadi Asisten Komandan Pasukan Khusus Kerajaan Yordania, sebelum mengambil alih sebagai Komandan dengan pangkat Brigjen.
Pada 1996, Raja merestrukturisasi Pasukan Khusus pada tahun 1996 untuk membentuk unit elit dan membentuk Komando Pasukan Khusus.
Ia dipromosikan menjadi Mayor Jenderal pada tahun 1998 pada Juni dan Juli di tahun yang sama, mengikuti kursus tentang pengelolaan sumber daya pertahanan di Naval Postgraduate School di Monterey, California.
Selain dinas militer, Raja menjabat sebagai bupati beberapa kali tanpa kehadiran Yang Mulia Raja Hussein.
Pada 29 Januari 1999, Yang Mulia Pangeran Abdullah II bin Al Hussein diangkat sebagai Putra Mahkota berdasarkan Keputusan Kerajaan.
Raja Abdullah II sebelumnya dinobatkan sebagai Putra Mahkota berdasarkan Keputusan Kerajaan yang dikeluarkan, sesuai dengan Pasal 28 Konstitusi, saat lahir pada 30 Januari 1962, yang berlaku hingga 1 April 1965.
Pernikahan
Raja Abdullah II menikahi Yang Mulia Ratu Rania Al Abdullah pada 10 Juni 1993.
Mereka memiliki dua putra, Yang Mulia Putra Mahkota Al Hussein, lahir pada 28 Juni 1994, dan Yang Mulia Pangeran Hashem, lahir pada 30 Januari 2005 dan dua putri, Yang Mulia Putri Iman, lahir pada 27 September 1996 dan Yang Mulia Putri Salma, lahir pada 26 September 2000.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Akhirnya Terungkap Isi Pesan Prabowo yang Dibawa Dasco untuk Megawati |
![]() |
---|
Daftar Politisi yang Pernah Dapat Amnesti dari Presiden, Budiman Sudjatmiko hingga Hasto Kristiyanto |
![]() |
---|
Ternyata Hal Ini Jadi Pertimbangan Pemberian Amnesti ke Hasto Kristianto dan Abolisi ke Tom Lembong |
![]() |
---|
Rekening Menganggur Bisa Diblokir, PPATK Wanti-Wanti Masyarakat Waspada |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Alasan Presiden Prabowo Beri Pengampunan pada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.