Sangihe Sulawesi Utara
Sangihe Menuju Zero Dangue 2030, Pemkab Maksimalkan Kerjasama Warga
Vaksin khusus DBD inipun direkomendasikan bagi usia 6-45 tahun. Namun semua masih dalam tahap perkembangan
Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, Sangihe – Menuju Zero Dangue Death 2030 atau nol kematian akibat demam Berdarah Dangue (DBD) program ini siap ditunjang Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sangihe Dokter Handry Pasandaran, menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu 3M plus, wolbachia dan vaksin demam berdarah.
“Vaksin DBD, saat ini masih sementara dilakukan sosialisasi dan edukasi di lingkungan pemangku kepentingan. Mulai dari Kecamatan, Kelurahan/Desa, Puskesmas, RSU, bahkan Ibu-Ibu Forkopimda,” jelas Pasandaran, Senin (26/02/2024).
Baca juga: 59 Kasus DBD Terjadi di Minut Sulawesi Utara, Dinkes Lakukan Penyuluhan Pencegahan Jentik Nyamuk
Lanjut dia, nantinya bersama dengan bidang terkait di Dinas Kesehatan, akan menyusun PokJa sampai ke tingkat desa.
“Selanjutnya, menyiapkan regulasi agar ketika melaksanakan kegiatan vaksinasi dilindungi oleh aturan, ketika kebijakan ini siap dilaksanakan,” ungkapnya.
Disinggung soal keamanan vaksin, Mantan Dirut RSD Liun Kendage Tahuna ini mejelaskan, dari rilis terakhir tidak ada laporan yang menyatakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Vaksin khusus DBD inipun direkomendasikan bagi usia 6-45 tahun. Namun semua masih dalam tahap perkembangan, ke depan mungkin ada perubahan terkait hal ini.
“Ada tiga fokus utama ketika kebijakan ini diberlakukan yaitu, mengendalikan lingkungan, menyiapkan regulasi dan menyiapkan kebutuhan yang diperlukan," katanya,
Terkait biaya vaksin tambah Pasandaran, untuk saat ini masih berbayar, namun setelah program pemerintah ini memiliki Payung Hukum tetap, maka digratiskan.
“Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama sehingga Sangihe pada tahun 2030 tidak ada lagi kasus meninggal dunia karena DBD,” pungkasnya.
Terpisah, Fikaristi M salah satu warga Tahuna mengungkapkan, sangat setuju dengan program pemerintah Nol Kasus Kematian akibat demam berdarah dengue apalagi dengan langkah vaksin demam berdarah.
“Kalau vaksin mampu membantu Nol Kasus Kematian akibat demam berdarah dengue, saya harap secepatnya ada vaksin di Sangihe agar supaya tidak ada lagi yang meninggal akibat kasus DBD,” harap pemudi 23 tahun ini. (Nel)
Sambut HUT ke-80 RI, Heru Pedagang Musiman Datang dari Bandung Jual Bendera di Tahuna Sangihe |
![]() |
---|
Kesbangpol Sangihe Soroti Kurangnya Koordinasi dengan Imigrasi soal WNA, Minta Pengawasan Diperketat |
![]() |
---|
Paskibraka Sangihe Siap Jalani Pusdiklat, Upacara 17 Agustus Dimatangkan |
![]() |
---|
Ekonomi Lesu Sejak Pandemi, Warga Sangihe Minta Lintas Batas Filipina Dibuka Lagi |
![]() |
---|
Warga Kepulauan Sangihe Harap Perbatasan dengan Filipina Kembali Dibuka, Bisa Ekspor Hasil Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.