Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cap Go Meh di Manado

Arti Aksi Ekstrem Tangsin Dalam Cap Go Meh 2024 di Manado, Mulai Harmoni Hingga Jaga Perkataan

Rohaniawan Klenteng Altar Agung, Ronny Loho, membeberkan Tang Sin berarti roh suci yang memakai badan kasar manusia.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Arthur Rompis
Tangsin beraksi dalam Cap Go Meh kota Manado, Sulut, Sabtu (24/2/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelas Tangsin beraksi dalam Cap Go Meh kota Manado, Sulut, Sabtu (24/2/2024).

Sekilas, aksi para Tangsin terlihat mendebarkan.

Mereka mengiris lidah dengan pedang atau menusukkan pipi dengan benda tajam. 

Baca juga: Wisatawan Asing Terpesona Perayaan Cap Go Meh di Manado Sulawesi Utara

Namun semua gerakan itu ternyata punya makna sakral.

Rohaniawan Klenteng Altar Agung, Ronny Loho, membeberkan Tang Sin berarti roh suci yang memakai badan kasar manusia.

"Tang adalah ruangan, Sin adalah roh suci, jadi Tang Sin adalah roh suci yang memakai badan kasar manusia," kata dia.

Tang Sin dengan demikian menjadi alat Yang Maha Kuasa untuk membantu umatnya, juga untuk memberkati Kota Manado.

Karena itulah, Tang Sin harus berperilaku baik.

Dikatakan Loho, aksi Tang Sin punya banyak makna yang lekat dengan keseharian.

"Aksi Tang Sin iris lidah itu untuk memperingatkan umat agar hati-hati dalam berkata-kata, seperti pepatah karena lidah badan binasa, begitu juga dengan aksi menusuk pipi dengan benda tajam," kata dia.

Aksi Tang Sin memukul bahu dengan pedang, kata dia, artinya Tuhan memikul dosa manusia.
Itu juga bisa diartikan manusia saling membantu dengan manusia lainnya.

Sedang aksi Tang Sin mengayunkan pedang ke kiri dan ke kanan adalah simbol keseimbangan serta harmoni antara Yin dan Yang. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved