Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Nikmati Penerbangan Perdana Menuju Siau Sulawesi Utara, Berikut Cerita Penumpang Pesawat Sam Air

Pesawat jenis tipe twin otter DHC 6-300 lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi sekira pukul 07.46 Wita dan mendarat di Bandara Taman Bung Karno Siau.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Vian Hermanses
Pesawat Sam Air yang mendarat di Bandara Taman Bung Karno Siau, Sitaro, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesawat SAM Air melakukan penerbangan perdana dari Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Bandara Taman Bung Karno Siau Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Senin (19/2/2024).

Penerbangan perdana itu dilepas langsung Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw dari Bandara Sam Ratulangi.

Pesawat jenis tipe twin otter DHC 6-300 lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi sekira pukul 07.46 Wita dan mendarat di Bandara Taman Bung Karno Siau pada pukul 08.30 Wita.

Dalam pesawat berkapasitas 20 kursi itu terdapat 15 orang penumpang yang terdiri dari pejabat Kementerian Perhubungan, pejabat Bandara Djalaluddin Gorontalo, pejabat pemerintah daerah serta beberapa crew dan petugas teknisi.

Dua di antara penumpang yang menaiki pesawat Sam Air itu adalah Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro, Joi Oroh dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP), Bob Wuaten.

Kepada wartawan, Pj. Bupati Joi Oroh menceritakan pengalamannya terbang perdana menggunakan angkutan perintis menuju Bandara Taman Bung Karno Siau.

"Lebih dari 30 menit waktu tempuh dari Bandara Sam Ratulangi ke Bandara Siau ini. Dan perjalanannya stabil dari Manado. Di saat mau mendarat, ada sedikit manuver yang dilakukan oleh pilot," ujar Oroh.

Sepanjang perjalanan udara Manado-Siau, Oroh sangat menikmatinya bersama dengan seluruh penumpang yang didominasi pejabat Kementerian Perhubungan.

"Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat agar dapat membaikgunakan kesempatan ini, menikmati penerbangan dari dan menuju Sitaro. Apalagi harga tiket pesawatnya sangat terjangkau," kuncinya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas PUPRPKP Sitaro, Bob Wuaten yang ikut terbang dari Bandara Sam Ratulangi menuju Bandara Taman Bung Karno Siau.

"Penerbangannya sangat nyaman seperti penerbangan pada umumnya. Kami tadi terbang pada ketinggian tujuh ribu kaki," ungkap Wuaten.

Dengan adanya pelayanan pesawat udara di Kabupaten Sitaro, Wuaten meyakini hal ini dapat mendongkrak perekonomian di Bumi Karangetang Mandolokang Kolo-Kolo (Karamando) itu.

Sebelumnya, Kasubdit Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Kementerian Perhubungan, Abdul Haris mengatakan, angkutan udara perintis ini merupakan wujud kehadiran negara bagi masyarakat, khususnya yang ada di wilayah perbatasan dan kepulauan.

"Sebagai wujud pelayan Kementerian Perhubungan terhadap masyarakat, khususunya di daerah tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan," kata Haris.

Angkutan udara perintis ini dibuat untuk menghubungkan daerah terpencil yang rutin menggunakan moda transportasi laut.

"Harapannya dengan angkutan darat ini sudah dapat membantu terbangunnya konektivitas layanan dari sisi waktu," kuncinya. (HER)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved