Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Peserta Pelatihan Wirausaha Muda di Manado Belajar Bikin Batik dan Souvenir dari Limbah Plastik

Instruktur Batik, Oni Jaelani, mengatakan bahwa para peserta dilibatkan sejak awal proses membatik, yaitu membuat motif

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Isvara Savitri
Pelatihan Wirausaha Muda oleh Dispora Manado di Pasar Tematik Tongkaina, Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (7/2/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado menggelar Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (7/2/2024).

Pelatihan yang melibatkan 75 peserta dari Manado bagian utara ini terbagi dalam tiga kelas.

Ada pelatihan membatik, sablon cetak, dan pemanfaatan sampah plastik film.

Baca juga: 3 Materi Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina, Ada Membatik Hingga Sablon

Instruktur Batik, Oni Jaelani, mengatakan bahwa para peserta dilibatkan sejak awal proses membatik, yaitu membuat motif.

Setelahnya, peserta akan mencanting dari motif yang sudah ada hingga akhirnya mewarnai kain.

"Pada dasarnya teknik membatik sama semua, yang membedakan motifnya. Di sini kami membuat motif waruga, manguni, dan lain-lain yang bernuansa Sulut," jelas Oni.

Pelatihan ini memberi pengetahuan kepada peserta terkait teknik dasar dan tradisional membatik.

Pemkot Manado tak ingin peserta langsung mengetahui proses membatik dengan cara cetak menggunakan mesin yang lebih mudah.

"Karena yang akan dijual nantinya kan warisan kebudayaan, prosesnya," tutur Oni.

Di sisi lain, dalam pelatihan pemanfaatan sampah film, Pemkot Manado ingin memanfaatkan limbah dari masing-masing peserta.

Limbah plastik film sendiri meliputi kresek, plastik pembungkus minuman instan, dan sejenisnya.

"Jadi limbah plastik film dibawa oleh peserta sendiri dari rumahnya," jelas Instruktur Pemanfaatan Sampah Plastik Film, Glen Tielong.

Limbah plastik film tersebut bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi seperti bunga, tas, dompet, dan lain-lain.

Usai pelatihan, peserta diharapkan mau meneruskan hingga membangun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baik kain batik maupun souvenir dari plastik tersebut diharapkan mampu menjadi cinderamata khas Manado.(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved