Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

3 Materi Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina, Ada Membatik Hingga Sablon

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado menggelar Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Isvara Savitri
Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (7/2/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado menggelar Pelatihan Wirausaha Muda di Pasar Tematik Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (7/2/2024).

Pelatihan yang menyasar pemuda mulai dari usia 17 tahun tersebut diselenggarakan selama lima hari, yaitu 3-7 Februari 2024.

Kepala Dispora Manado, Pontowuisang Kakauhe, mengatakan bahwa kegiatan tersebut guna mewujudkan pemuda yang produktif, berprestasi, inovatif, dan mandiri.

Baca juga: Wali Kota Manado Andrei Angouw Kunjungi Pasar Tematik, Tekankan Pelatihan Pengembangan UMKM

"Targetnya 75 peserta mengikuti kegiatan ini, yang dibagi ke dalam tiga kelas," jelas Pontowuisang.

Pelatihan yang dihadirkan adalah membatik, pemanfaatan sampah plastik film, dan sablon cetak.

Staf Khusus Wali Kota Manado Bidang Pembinaan dan Pengembangan Budaya Lokal, Daud Elias Pangkey, mengatakan bahwa ide awal berasal dari keinginan Dinas Pemuda dan Olahraga Manado memberdayakan masyarakat lokal terutama pemuda dalam ekonomi kreatif.

Pertama, dengan membatik harapannya batik motif khas Manado yang sudah diresmikan oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw, pada 2022 bisa dipertahankan pekerja kreatif yang notabene adalah warga lokal.

Pasalnya, kini motif dengan batik khas Manado sudah digunakan dalam seragam aparatur sipil negara (ASN).

"Sehingga ketika membutuhkan batik kita tidak perlu cetak ke Jawa," ujar Daud.

Kedua, cetak sablon juga merupakan skill yang dibutuhkan saat ini karena memiliki banyak peminat mulai dari komunitas, organisasi, hingga perusahaan.

Dengan berlatih cetak sablon, peserta yang serius diharapkan tergerak membuat usaha tersebut.

"Apalagi sekarang banyak komunitas atau kelompok yang membutuhkan seragam sebagai identitas mereka namun jumlahnya tidak terlalu banyak," tutur Daud.

Ketiga, pemanfaatan sampah plastik film untuk dijadikan produk yang bernilai tentu bisa menjadi sebuah usaha yang ramah lingkungan.

Selain menguntungkan secara ekonomi, pemanfaatan sampah plastik bisa membantu Pemkot Manado menangani permasalahan sampah.

Kedepannya, Daud menyebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dekranasda Manado berencana memberi pelatihan lanjutan bagi peserta yang serius ingin membangun usaha.

Pelatihan seperti ini dianggap penting lantaran Manado merupakan satu di antara kota wisata di Indonesia.

"Kita punya berbagai destinasi wisata, namun lemah di pembuatan souvenir. Jadi ini perlahan tapi pasti kita akan memperkuat pembuatan souvenir untuk sektor pariwisata," tutur Daud.(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved