Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DPD PDIP Sulut

Strategi Caleg DPRD Kotamobagu Meiddy Makalalag Jelang Pemilu 2024: Langsung Turun ke Masyarakat

Saat kampanye Pemilu 2024 mulai dibuka sejak 28 November 2023 yang lalu, alat peraga kampanye dari setiap caleg mulai bersebaran di mana-mana.

HO
Caleg DPRD Kotamobagu Meiddy Makalalag 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, para calon anggota legislatif (caleg) mulai melakukan strategi untuk mencuri hati masyarakat.

Banyak strategi yang digunakan dalam setiap model kampanye yang dilalukan setiap caleg jelang pertandingan.

Hal ini juga bisa dilihat di tanah Totabuan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Saat kampanye Pemilu 2024 mulai dibuka sejak 28 November 2023 yang lalu, alat peraga kampanye dari setiap caleg mulai bersebaran di mana-mana.

Tentu hal ini dengan tujuan untuk mengenalkan setiap gagasan, visi dan misi, yang mereka bawa untuk bisa menjadi perwakilan masyarakat di gedung parlemen.

Seorang politisi ulung, Meiddy Makalalag yang juga adalah seorang caleg dalam pemilu 2024, punya ceritanya sendiri.

Dengan perjalanan yang sudah lebih dari satu dekade menjadi perwakilan masyarakat di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) di Kotamobagu, tak ayal banyak yang ia dapatkan dari pengalamannya.

Menurut Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) dari partai PDIP Kotamobagu itu bahwa untuk menjadi seorang politisi maka jangan melupakan rakyat sebagai junjungannya.

"Seorang politisi itu junjungannya adalah rakyat, karena kita dipilih oleh rakyat. Sehingga di saat kita terpilih diberikan amanah, maka jangan lupa harus ada program-program untuk rakyat," kata Meiddy Makalalag kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (6/2/2024).

Karena sudah berpengalaman 'asam garam', Meiddy sangat memahami tentang aspek kebutuhan masyarakatnya.

"Rata-rata di wilayah (dapil) kita itu masyarakatnya adalah petani, maka kita harus sesuaikan dengan apa kebutuhan mereka," ucapnya.

Meiddy juga menyentil tentang upayanya dalam kontestasi pemilu 2024, yang tak lepas dari campur tangan timnya selama ini.

"Karena sehebat apapun saya, tanpa tim, tidak bisa berbuat lebih. Karena yang paham akan kondisi di akar rumput adalah mereka," tuturnya.

Dibanding menggunakan sosial media sebagai perangkat untuk mensosialisasikan gagasannya, Meiddy justru lebih memilih untuk turun ke akar rumput, ke masyarakat.

"Saya tidak menggunakan media sosial, kita langsung terjun ke bawah. Sudah dua kali saya buat pertemuan tatap muka, dengan jumlah masing-masing seribu orang. Malah yang hadir lebih dari itu," kata Mekal (sapaan akrabnya).

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved