Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, 2 Brigade Hanura dan Sopir Tewas, Bus Rombongan Tabrak Pembatas Jalan

Hadi Umar Farouq (21) warga Dusun Mojogeneng, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Editor: Glendi Manengal
HO
Bus rombongan kader Hanura mengalami kecelakaan di Tol Ngawi, Minggu (4/2/2024), saat dalam perjalanan pulang menuju Surabaya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Tol Sragen-Ngawi, Dusun Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bus.

Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Meski kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Bus Efa Transjaya yang membawa rombongan kader Partai Hanura mengalami kecelakaan tunggal di ruas Tol Solo-Ngawi KM 554, tepatnya Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024).

Bus tersebut diketahui dalam perjalanan pulang menuju Surabaya, usai mengikuti acara kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Kanit PJR 6 Ditlantas Polda Jawa Timur, Iptu M Syaifudin, membeberkan kronologi kecelakaan bus rombongan kader Partai Hanura tersebut.

Ia mengatakan, kecelakaan bermula saat bus bernomor polisi W 7401 UO hendak menyalip truk di depannya.

Namun, bus kemudian kehilangan kendali hingga menabrak median jalan, lalu terguling.

Tak hanya itu, bus juga terseret hingga menghantam guardrail jalan tol.

"Saat melintas di KM 554.600A tepatnya di lajur lambat, sopir bus berniat mendahului truk di depannya."

"Bus kemudian berhenti menutup jalan tol (setelah terseret dan menghantam guardrail)" ungkap Syaifudin, Minggu, dikutip dari TribunJatim.com.

"Kecelakaan terjadi karena sopir bus kurang antisipasi dalam mendahului kendaraan lain, mengakibatkan laka lantas," lanjut dia.

Akibat insiden tersebut, dua kader Partai Hanura dan sopir bus tewas.

Sopir bus, Catur Pancoro (47), tewas saat mendapat perawatan di rumah sakit.

Sementara, dua kader Partai Hanura tewas di lokasi kejadian.

"Ada tiga orang yang meninggal dunia, satu sopir dan dua penumpang meninggal dunia di TKP."

"(Yang meninggal dunia) Hadi Umar F (21) asal Mojo Lebak, Mojokerto, dan Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk Lamongan. Sisanya luka ringan," beber Syaifudin.

Untuk saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman mengenai kecalakaan tersebut.

Wakapolres Ngawi, Kompol Achmad Robial, mengatakan pihaknya akan memeriksa rekaman CCTV di jalan tol, untuk mengetahui kronologi kecelakaan secara tepat.

"Saat ini kami masih pendalaman. Pemeriksaan dilakukan dengan analisis kamera CCTV di jalan tol, mengingat sopir bus meninggal dunia di lokasi kejadian," tutur dia, Minggu.

2 Brigade Hanura Tewas

Hadi Umar Farouq (21) warga Dusun Mojogeneng, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi korban dalam kecelakaan bus rombongan Satgas Partai Hanura di KM553/A Jalan Tol Sragen-Ngawi, pada Minggu (4/2/2024).

Korban tergabung sebagai anggota Brigade Hanura Jawa Timur dari wilayah Kabupaten Mojokerto.

Ketua Hanura DPC Kabupaten Mojokerto, Syaikhu Subkhan mengatakan, teridentifikasi ada dua korban dari Kabupaten Mojokerto terkait kecelakaan bus di Tol Sragen-Ngawi.

"Satu korban meninggal atas nama Hadi Umar Farouq dari Brigade Hanura Jawa Timur. Satunya lagi, masih kita mintakan penjelasan dari rumah sakit, karena sampai saat ini informasi masih memunculkan nama, alamat. Ada korban dirawat di rumah sakit dari Kemlagi, ini yang kita pastikan," jelasnya saat dihubungi Tribun Jatim Network, Minggu (4/2/2024).

Ia mengungkapkan, korban merupakan perwakilan dari Kabupaten Mojokerto untuk menghadiri kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD di GBK Jakarta pada Sabtu (3/2/2024).

Perwakilan Hanura Mojokerto saat ini telah berada di rumah duka di Desa Mojolebak.

"Kita ke rumah duka, kita menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban," kata Syaikhu Subkhan.

Sekretaris DPC Mojokerto, Firman mengatakan, korban masih muda, baru lulus SMK dan bergabung menjadi anggota Brigade Hanura.

Korban Hadi menjadi perwakilan dari Mojokerto dalam pengamanan kegiatan kampanye di Jakarta.

"Acara di DPP saat itu ada kampanye akbar yang kemudian partisipasi dari DPD Provinsi Jatim mengirimkan Brigade untuk pengamanan kegiatan di sana. Kejadiannya pas pulangnya kecelakaan tadi pagi di Tol Sragen-Ngawi," ungkapnya.

Dikatakan Firman, pihaknya belum dapat memastikan terkait kondisi satu korban asal Kemlagi yang dikabarkan kritis dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan, jasad Hadi Umar Farouq kini masih berada di Rumah Sakit Ngawi.

"Kita saat ini di rumah duka. Kami sebagai dewan pimpinan cabang berbelasungkawa atas kejadian ini. Di mana Mas Hadi ini bagian sahabat kami yang juga sama-sama dari Hanura. Kami turut berdukacita, dan kami bangga karena Hanura mempunyai pemuda yang tangguh seperti almarhum," pungkasnya.

Sebelumnya, DPD Hanura Jawa Timur menyampaikan duka mendalami atas kecelakaan anggotanya di ruas Tol Solo-Ngawi KM 554-A, Minggu (4/2/2024).

Akibat kejadian tersebut, dua anggota Brigade Hanura meninggal dunia dan personel lainnya mengalami luka berat dan ringan.

"Kami menyampaikan dukacita mendalam. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Sekretaris DPD Hanura Jawa Timur, Kakung Santoso.

Rombongan Brigade Hanura Jawa Timur tersebut baru saja mengikuti kampanye akbar pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pada acara yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (3/2/2024) itu, Hanura Jatim mengirim sekitar 100 personel.

Akibat kecelakaan tersebut, dua brigade meninggal dunia.

Mereka adalah Aditya dan Hadi Umar yang merupakan warga Lamongan dan Mojokerto.

Tak hanya itu, 5 orang mengalami luka berat dan sekitar 20 brigade lainnya mengalami luka ringan.

Seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis.

(Sumber TribunJatim)

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved