Kecelakaan Maut Tadi Malam, 3 Orang Tewas, Bus Rombongan Peziarah Oleng Menabrak Truk

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Raya Pantura, Bungah, Gresik, Jawa Timur.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bus dan truk.

Akibat kecelakaan tersebut sebanyak tiga orang meninggal dunia.

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Meski kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Bus pariwisata rombongan ziarah wali yang berangkat dari Pasuruan terlibat kecelakaan di Jalan Raya Pantura, Bungah, Gresik.

Kecelakaan antara bus rombongan ziarah wali dan truk itu merenggut 3 korban jiwa.

Bus dengan nomor polisi AB 7072 KN membawa rombongan ziarah wali asal Pandaan, Pasuruan.

Melaju dari arah utara. Terlibat kecelakaan dengan truk L 9311 UU dari arah selatan.

Bagian depan bus tempat duduk sopir rusak parah.

Saking kerasnya benturan kursi penumpang di barisan depan sampai keluar.

Korban berjatuhan di jalan raya Bungah.

Warga membantu mengevakuasi korban.

Mobil ambulans datang silih berganti mengevakuasi korban kecelakaan maut bus vs truk di jalan Pantura, Bungah, Gresik.

Korban yang meninggal dunia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik sedangkan korban luka-luka langsung dibawa ke Puskesmas Bungah, Gresik. 

Salah satu warga, Handi warga setempat mengatakan bus Pariwisata berjalan dari arah utara ke selatan kecepatan tinggi.

Dari kejauhan bus agak oleng ke kanan. Sementara dari arah berlawanan ada truk berjalan dari arah selatan ke utara kecepatan sedang.

"Bus oleng nabrak truk itu. Truk terdorong ke belakang sampai nabrak pohon," kata Handi.

Kecelakaan Maut Truk yang Muat 30 Peziarah

Kasus kecelakaan lalu lintas lainnya yang melibatkan kendaraan truk.

Truk yang membawa rombongan peziarah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Saguling, Kampung Saleos, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Insiden ini dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Sudirianto yang mengatakan bahwa truk tersebut membawa sebanyak 30 peziarah dari Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.

Sudirianto menjelaskan bahwa kecelakaan ini bermula ketika rombongan peziarah yang tengah berada dalam perjalanan pulang setelah berziarah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).

Saat tiba di lokasi kecelakaan, truk dengan nopol D 8304 WY yang disopiri oleh Heri Sudrajat (61) hilang kendali. Kontur jalan yang menurun dan berkelok membuat truk terguling ke kanan.

Seluruh penumpang yang berada di bak terbuka pun berhamburan ke jalan.

“Kondisi jalannya menurun dan memang jalannya rusak. Kendaraan tidak bisa dikendalikan, kemudian terguling sehingga mengakibatkan ada korban karena menumpang di bak terbuka,” kata Sudirianto, Jumat.

Warga sekitar yang menyaksikan kecelakaan ini, Aep Dayeng (46) mengatakan bahwa korban yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa berhampiran ke tengah jalan raya.

“Ada suara gemuruh, saya langsung keluar rumah. Pas buka pintu, di depan rumah kondisi truk sudah remuk pada posisi melintang menghalangi jalan,” kata Aep.

Ia menuturkan bahwa ada satu korban yang terlindas ban truk akibat truk yang terguling.

“Saya langsung ambil dongkrak dan mengevakuasi, yang lainnya luka berat, kebanyakan di bagian kepala."

Insiden ini menewaskan lima orang, 10 orang luka berat, dan 15 lainnya mengalami luka ringan.

Korban tewas adalah Uhin (28), Sifa (23), Lia (17), Ayim (50), dan Alif (17) yang semuanya merupakan warga Kabupaten Bandung Barat. Adapun, korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat.

Penyebab dari kecelakaan tersebut masih ditelusuri, tetapi ada dugaan rem blong.

“Yang pasti dari atas (jalan) itu sepertinya enggak bisa ngerem, lalu terbalik, tapi berdiri lagi, soalnya saya dengar suara keras,” ucap Aep.

(Sumber TribunJatim/Kompas)