Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

3 Berita Populer: Isu Pemakzulan Jokowi, Sindiran Prabowo Subianto, Wacana Bersatu Kubu Ganjar-Anies

Rangkuman 3 berita populer terkait politik di Indonesia: isu pemakzulan Presiden, sindiran Prabowo Subianto hingga bersatunya kubu Ganjar-Anies.

Penulis: Ventrico Nonutu | Editor: Ventrico Nonutu
Kolase Tribun Manado/Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Kolase foto (kiri ke kanan): Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini merupakan berita populer terkait dengan politik nasional dalam beberapa hari terakhir.

Tribun Manado merangkum 3 berita populer terkait politik di Indonesia.

Pertama terkait dengan isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua terkait dengan ragam sindiran capres nomor urut 2 Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.

Dan ketiga terkait dengan adanya wacana bersatunya kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berikut selengkapnya;

1. Isu Pemaksulan Presiden Jokowi

Isu mengenai rencana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini berembus kencang. Sejumlah masyarakat melalui Petisi 100 meminta Presiden Jokowi segera dimakzulkan.

Mereka mengeluhkan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Petisi 100 mengusulkan agar pemilu dilaksanakan tanpa presiden.

Tokoh-tokoh yang tergabung di Petisi 100 mendatangi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD untuk menyampaikan permintaan mengenai pemakzulan Presiden Jokowi.

Calon wakil presiden nomor urut tiga itu menyebut, ada 22 tokoh dari Petisi 100 datang ke kantornya.

Di antaranya Faizal Assegaf, Marwan Batubara, Rahma Sarita, dan Letnan Jenderal TNI Mar (Purn) Suharto.

Pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan dalam kehidupan negara demokrasi, sah-sah saja menyampaikan pendapat termasuk dalam bermimpi politik.

"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya "mimpi-mimpi politik" adalah sah-sah saja," kata Ari, Jumat (12/1/2024).

Apalagi kata Ari sekarang ini sudah memasuki tahun politik yang mana selalu ada pihak menggunakan narasi pemakzulan Presiden untuk kepentingan politik.

"Pasti ada saja pihak-pihak yang mengambil kesempatan gunakan narasi pemakzulan Presiden untuk kepentingan politik elektoral," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved