Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

CEK FAKTA: Kritik Anies ke Prabowo Soal Anggaran Kemhan Rp700 Triliun Hanya Beli Alutsista Bekas

Anies mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp700 triliun, yang menurutnya tidak bisa membuat pertahanan negara maksimal.

Dok. KPU
CEK FAKTA: Kritik Anies ke Prabowo Soal Anggaran Kemhan Rp700 Triliun Hanya Beli Alutsista Bekas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Benarkah pernyataan Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan soal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp700 triliun hanya untuk Beli Alutsista Bekas?

Pasalnya Anies mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp700 triliun, yang menurutnya tidak bisa membuat pertahanan negara maksimal.

Justru kata Anies, anggaran sebesar tersebut digunakan untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Podium Ganjar Ada di Tengah, Anies dan Prabowo Saling Serang saat Debat Capres

Yang lebih ironisnya lagi, lanjut Anies, separuh dari jumlah tentara Indonesia tidak memiliki rumah dinas.

Hal itu disampaikannya dalam debat capres Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024) malam.

"Rp 700 triliun anggaran kementerian pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas, di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," kata Anies.

Benarkah pernyataan Anies tersebut?

Merujuk data Kementerian Keuangan, anggaran Kemhan pada periode 2020-2024 sebesar Rp692,92 triliun. 

Namun alokasi anggaran tersebut tidak hanya ditujukan untuk membeli alutsista bekas, seperti pesawat terbang. 

Tapi alokasi anggaran juga diperuntukan bagi pembaharuan senjata, kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Belanja pegawai Kemhan sendiri memakan anggaran sekitar Rp 50 triliun.

Anies dan Prabowo Saling Serang saat Debat Capres

Terkait hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyebut saling serang Prabowo dan Anies dalam debat ketiga capres-cawapres tidak patut ditiru.

Djarot menilai capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab secara sistematis pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dalam debat tersebut.

"Ya, jadi itu artinya apa? Pak Ganjar menjawab secara sistematis, sedangkan yang (capres) 1 sama 2 ini saling menyerang, dan itu satu contoh yang kurang bagus menurut saya. Tidak bagus untuk ditiru," kata Djarot, saat ditemui usai menghadiri debat, Minggu malam.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved