PDIP Peluang Hattrick di Pemilu 2024: Perindo, PPP, PSI Tak Lolos ke Senayan

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - PDIP berpeluang hattrick, menang tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024. Sementara Perindo, PPP, PSI tak lolos parlementery threshold 4 persen, gagal ke Senayan (DPR RI).

Partai Gerindra membuntuti PDIP bersadarkan berbagai hasil survei. Gerindra juga dinilai paling solid mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

PDIP hanya 64,8 persen pemilih PDIP memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Meski tak sesolid Gerindra, PDIP masih memenangkan Pemilu 2024.

Demikian jajak pendapat Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dilakukan pada 13-18 Desember 2023.

CSIS merilis peta dukungan pemilih parpol ke paslon capres-cawapres.

Gerindra paling konsisten mendukung Prabowo-Gibran.

CSIS juga merilis hasil survei elektabilitas partai politik.

Adapun hasil survei tersebut dilakukan periode 13 - 18  Desember 2023. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.

Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling. Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.

Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Dalam paparannya Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, menyebutkan PDIP jadi parpol dengan elektabilitas tertinggi dibututi Gerindra.

"Ini urutannya PDIP 16,4 persen, mulai dibuntuti oleh Gerindra 14,6 persen. Lalu disusul Partai Golkar 11,9 persen dan PKS 11,8 persen," kata Arya di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).

Lalu elektabilitas parpol lainnya PKB 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen dan Demokrat 4,8 persen.

Sedangkan partai politik lainnya yang tidak lolos parlementery threshold meliputi Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2 persen, PKN, Garuda, Ummat elektabilitasnya 0,1 persen. 

Dukungan parpol ke tiga paslon versi CSIS:

• PKB
  Baseline sample 9,2 persen

Anies-Muhaimin 46,2 persen
Prabowo-Gibran 31,9 persen
Ganjar-Mahfud 16 persen
Rahasia 5 persen

• Gerindra
  Baseline sample 14,6 persen

Anies-Muhaimin 4,2 persen
Prabowo-Gibran 91,6 persen
Ganjar Mahfud 2,1 persen
Rahasia 2,1 persen

• PDIP
  Baseline sample 16,4 persen

Anies-Muhaimin 5,6 persen
Prabowo-Gibran 25,4 persen
Ganjar-Mahfud 64,8 persen
Rahasia 1,4 persen

• Golkar
  Baseline sample 11,9 persen

Anies-Muhaimin 24,5 persen
Prabowo-Gibran 60 persen
Ganjar-Mahfud 11,6 persen
Rahasia 1,3 persen

• NasDem
  Baseline sample 6,4 persen

Anies-Muhaimin 60,2 persen
Prabowo-Gibran 31,3 persen
Ganjar-Mahfud 6 persen
Rahasia 2,4 persen

• PKS
  Baseline sample 11,8 persen

Anies-Muhaimin 68,6 persen
Prabowo-Gibran 20,3 persen
Ganjar-Mahfud 6,5 persen
Rahasia 2,6 persen

• PAN
  Baseline sample 5,2 persen

Anies-Muhaimin 34,3 persen
Prabowo-Gibran 53,7 persen
Ganjar-Mahfud 9 persen
Rahasia 1,5 persen

• Demokrat
  Baseline 4,8 persen

Anies-Muhaimin 22,6 persen
Prabowo-Gibran 56,5 persen
Ganjar-Mahfud 14,5 persen
Rahasia 1,6 persen

• PPP
  Baseline sample 3,5 persen

Anies-Muhaimin 22,2 persen
Prabowo-Gibran 48,9 persen
Ganjar-Mahfud 28,9 persen

(Tribun)