Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bemo Dibunuh

5 Fakta Kronologi Tewasnya Bemo Dibunuh Opal, Kakak Sempat Melindungi Korban, Situasi Kondusif

Kasus pembunuhan yang menewaskan Bemo atau Indra Matheos menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Handover
Kasus pembunuhan yang menewaskan Bemo atau Indra Matheos menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan yang menewaskan Bemo atau Indra Matheos menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Diketahui, Bemo tewas dibunuh oleh Opal di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Minggu 17 Desember 2023 malam Wita.

Kejadian berawal dari Bemo dan Opal yang terlibat perkelahian.

Tak lama setelah itu, masing-masing korban dan pelaku mengalami luka parah.

Baca juga: Kronologi Bemo Preman Manado Tewas Dibunuh, Ini Kata Polisi

Baca juga: 12 Fakta Bemo Preman Manado yang Tewas Dibunuh, Pelaku Masih Saudara, Polisi Selidiki Motif

Bemo terkena tikaman fatal yang menyebabkan korban meninggal.

Pelaku menderita luka cukup serius dan sudah diamankan oleh pihak yang berwajib.

Polisi mengimbau menghimbau masyarakat jangan mempolitisir kejadian dan menyerahkan semuanya pada proses hukum pada pihak berwajib.

Berikut ini 5 fakta kronologi tewasnya Bemo:

1. Terjadi perkelahian

Seorang warga Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan 2, Kota Manado, bernama Indra Matheos atau biasa dipanggil Bemo (37) menjadi korban pembunuhan pada Minggu (17/12/2023).

Korban ditikam oleh tersangka bernama Opal alias NR (40).

Bemo tewas setelah mendapat tikaman pada bagian dada kanan.

Hal ini sebagaimana yang dibeber oleh pihak kepolisian melalui Kapolsek Singkil Ipda Nicky Winerungan.

Ipda Nicky Winerungan menyebut, tikaman pelaku tembus hingga ke jantung korban.

Terang Ipda Nicky Winerungan, awalnya tersangka dan korban terlibat perkelahian yang hebat.

2. Bemo kena tikaman fatal

Berawal dari berkelahian, Bemo tewas setelah mendapat tikaman pada bagian dada kanan.

Tikaman pelaku tembus hingga ke jantung korban.

Korban kala itu maju untuk menghadapi tersangka bersama dengan kawanannya.

Di situ terjadi perkelahian, korban langsung ditikam ke arah dada sebelah kanan oleh tersangka dengan senjata tajam jenis klep api.

3. Dilindungi kakak korban

Seusai terkena tikaman dari pelaku, Bemo langsung terjatuh.

Kakak korban yang bersamanya berusaha melindungi.

"Akibat dari tikaman tersebut korban mundur, tidak lama kemudian langsung terjatuh dan kakak korban yang pada saat itu bersama-sama berusaha melindungi korban," jelasnya.

Lanjutnya, usai menikam, tersangka langsung melarikan diri, sementara warga lainnya langsung menolong korban.

"Mereka meminta pertolongan kepada masyarakat yang ada di sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit medical center dan meminta pertolongan warga untuk menghubungi pihak kepolisian," jelasnya.

Dia pun mengimbau masyarakat jangan mempolitisir setiap kejadian yang ada.

"Mari masyarakat lebih pintar dan cerdas dalam bermedia sosial," jelasnya.

4. Situasi kondusif

Pasca kasus pembunuhan yang menimpa korban Indra Matheos atau biasa dipanggil Bemo, situasi terkini di wilayah Singkil Kota Manado sudah kondusif.

Kapolsek Singkil Ipda Nicky Winerungan menjelaskan pihaknya dibantu Personel Polresta Manado dan personel Brimob dan Sabhara Polda sudah mengamankan pemakaman almarhum Bemo.

"Pihak keluarga memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam hal untuk menindaklanjuti kasus ini," jelasnya, Senin (18/12/2023).

Menurutnya pelaku saat ini telah diamankan oleh penyidik Sat Reskrim Manado guna proses hukum lebih lanjut.

"Saya menghimbau masyarakat jangan mempolitisir setiap kejadian yang ada.

Mari masyarakat lebih pintar bijak dan cerdas dalam bermedia sosial," jelasnya.

5. Pelaku alami luka parah

Kasie Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono saat dikonfirmasi mengatakan pelaku sudah ditahan oleh pihaknya.

"Iya sudah kita tangkap," ujarnya.

Ia pun mengatakan pelaku mengalami luka cukup serius.

"Ada beberapa luka yang cukup serius," kata dia.

"Lukanya di bagian leher dan ada di kaki juga," tegas dia.

Saat ini Polresta Manado masih terus melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

Agus pun meminta agar warga tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Serahkan proses hukumnya pada kami," tegas dia.

(TribunManado.co.id/Ren/Nie)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved