Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Usaha Pertanian di Sulut Masih Memiliki Tantangan, Ini Kiat Tarik Minat Anak Muda Jadi Petani

Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut) baru saja merilis data sensus pertanian 2023 tahap pertama.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
Isvara Savitri/Tribun Manado
Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut) baru saja merilis data sensus pertanian 2023 tahap pertama.

Data tersebut kemudian akan dipublikasikan pada 15 Desember 2023.

Sedangkan data lengkapnya akan dirilis pada April 2024.

Dari sensus pertanian 2023, usaha pertanian secara rumah tangga tumbuh sekitar 3,8 persen.

"Tetapi usaha pertaniannya sebenarnya berkurang hampir 6,65 persen. Jadi ini menunjukkan bahwa usaha pertanian memiliki tantangan yang harus dikelola dengan baik," ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, di sela-sela Rapat Koordinasi Daerah Diseminasi Data ST2023 Provinsi Sulut di Hotel The Sentra Manado, Minahasa Utara, Kamis (7/12/2023).

Meski begitu, sektor pertanian bisa menjaga ketahanan pangan di Sulut.

Dalam data tersebut juga terungkap bahwa petani milenial terus meningkat di Sulut.

Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pengangguran yang turun mendekati 6 persen.

"Sebagian besar mereka terserap di sektor formal, perdagangan, industri pengolahan, kemudian pertanian. Jadi pertanian mampu menyerap tenaga kerja cukup baik," tambah Asim.

Kebanyakan, milenial yang terjun di bidang pertanian didorong oleh faktor ekonomi.

Di sisi lain, anak berusia 11-26 tahun yang bekerja sebagai petani atau membantu usaha pertanian orang tua di Sulut hanya tinggal 1,99 persen.

Padahal, sekitar 10 tahun lalu masih ada anak-anak yang bekerja sebagai petani atau membantu usaha pertanian orang tua bahkan sejak usia dini.

Untuk itu, perlu adanya dorongan agar anak-anak muda sekarang tertarik untuk terjun di dunia pertanian.

"Termasuk di lembaga pendidikan bahwa perlu misalnya dalam praktik lapangan tidak hanya di kantor tapi memperkenalkan ke sektor pertanian yang menjanjikan," terang Asim.

Menurut Asim, anak-anak muda saat ini tak perlu mengelola lahan pertanian yang luas, cukup mengelola lahan produk pertanian yang harganya semakin menjanjikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved