Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

69 Hari Menuju Pilpres 2024 - Debat Capres Berbahasa Inggris, Tim Anies: Bahasa Arab-Jawa Juga Siap

Debat capres - cawapres berbahasa Inggris ramai. Belakangan penggunaan bahasa dalam debat meluas hingga usulan debat pakai bahasa Arab dan Jawa.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunews/Rahmat W Nugraha
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN) Indra Charismiadji. Debat capres - cawapres menggunakan bahasa Inggris ramai diperbincangkan. Belakangan penggunaan bahasa dalam debat meluas hingga usulan debat pakai bahasa Arab dan Jawa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Debat capres - cawapres menggunakan bahasa Inggris ramai diperbincangkan. Belakangan penggunaan bahasa dalam debat meluas hingga usulan debat pakai bahasa Arab dan Jawa.

Sebelumnya kontroversi debat cawapres setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format. Debat khusus cawapres diubah dengan didampingi capres.

Soal Usulan Debat Capres Bahasa Inggris, Timnas AMIN: Bahasa Arab dan Jawa Juga Siap

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN) Indra Charismiadji angkat bicara soal usulan debat capres gunakan bahasa Inggris.

Diketahui Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Sumatera Barat Andre Rosiade telah mengusulkan debat capres-cawapres gunakan bahasa Inggris.

Merespon hal itu Indra menyebutkan tak hanya bahasa Inggris. Bahkan bahasa Arab dan Jawa pihaknya juga siap.

Menurutnya yang terpenting masyarakat mengenali calon pemimpin yang akan dipilih. Mengetahui visi misinya, pemikirannya, rekam jejaknya.

"Bisa bedakan asam folat dan asam sulfat atau enggak," kata Indra di Rumah Perubahan AMIN, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2023).

Kemudian ia juga mengklaim bahwa pihaknya memiliki tim yang lengkap untuk menghadapi debat capres 12 Desember mendatang.

"Isinya pakar semua yang tentunya dengan berbagai macam isu. Bedanya program kami dengan yang lain, kami bukan janji," tegasnya.

Soal usulan debat capres berbahasa Inggris juga direspon berbagai kalangan. Diantaranya Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.

Titi menilai usulan debat capres gunakan bahasa Inggris suatu hal yang berlebihan dan tidak diperlukan publik.

"Tidak usah mengukur kinerja calon berlebihan, sesuai dengan konteksnya saja. Audiensi pemilih Indonesia adalah warga negara Indonesia," kata Titi ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (5/12/2023).

Menurutnya ada forum-forum yang memang diperlukan untuk misalnya capres berbahasa Inggris.

"Tetapi debat berbahasa Inggris menurut saya tidak dibutuhkan dalam konteks tujuan debat itu sendiri," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved