Pilpres 2024
72 Hari Menuju Pilpres 2024 - Pengamat: Publik Tunggu Debat Cawapres Muhaimin-Gibran-Mahfud
Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengeklaim publik ingin melihat debat khusus cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming dan Mahfud.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Debat capres dan cawapres dinantikan publik! Pada Pilpres 2019 debat capres dan cawapres terpisah. Pilpres 2024 debat bersamaan, tak ada lagi debat khusus cawapres.
Kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut menuai kontroversi di tiga kubu pasangan capres-cawapres maupun publik.
Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengeklaim publik ingin melihat debat khusus cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD.
Pengamat politik ini mempertanyakan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat capres-cawapres.
Diketahui pada pilpres sebelumnya debat capres dan cawapres dilakukan terpisah. Sementara itu pada Pilpres 2024 debat tak lagi dilakukan terpisah, melainkan bersamaan.
"Kebijakan KPU mengubah format ini menimbulkan pertanyaan. Khususnya para pemilih yang justru menanti saat debat cawapres akan dilakukan. Mayoritas pemilih kita, justru menunggu momen ini terjadi," kata Ray kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/12/2023).
Kemudian Ray menyebutkan bahwa publik menyayangkan diubahnya format debat capres-cawapres tersebut. Ia meyakini bahwa publik sejatinya ingin melihat debat cawapres, bukan capresnya.
"KPU malah mengaburkan formatnya dengan menggabungkan debat cawapres bersama capres. KPU seperti tidak menangkap apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat yang jelas-jelas merupakan pemiluh pada pilpres 2024 yang akan datang," sambungnya.
Ray menilai bahwa KPU seperti mengabaikan peran dan urgensi debat cawapres. Menurutnya dengan mengaburkan format debat, KPU memperlakukan debat cawapres sebagai sesuatu yang tidak lebih penting dari debat capresnya.
"Padahal, debat cawapres bukan saja perlu untuk memastikan bahwa capres dan cawapresnya sama-sama memahami visi-misi dan program yang sama. Tetapi sekaligus memberi tempat yang layak bagi cawapres sebagai aktor penting dalam ketatanegaraan kita," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa cawapres juga merupakan aktor yang dapat meningkatkan suara paslon. Maka memberi kesempatan utuh bagi mereka tampil, artinya membuka kesempatan kepada siapapun paslonnya untuk dapat memikat pemilih.
"Adalah penting bagi KPU untuk mendengar apa yang menjadi keinginan masyarakat. Sebab, pada dasarnya, pemilu ini untuk pemilih. Maka karena itu, KPU harus memfasilitasinya dalam kebijakan," sambungnya.
Atas hal itu Direktur Lingkar Madani Indonesia tersebut meminta agar KPU mengevaluasi kembali format debat yang ditetapkan.
"Setidaknya, dapat dibagi dalam dua kali capres vs capres, dua kali debat capres/cawapres, dan satu kali debat cawapres. Pembagian seperti jauh lebih adil bagi paslon juga bagi pemilih," tegasnya.
Format Debat Diubah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/031223-cawapres-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.