Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Adetia, Guru Honorer yang Hidup di Jakarta, Digaji Rp500 Ribu Meski Teken Rp9,2 Juta/Bulan

Sosok Adetia, seorang guru honorer yang hanya menerima upah sebanyak Rp 500 ribu per bulan.

Editor: Tirza Ponto
WartaKotalive.com/ Rendy Rutama
Sosok Adetia, seorang guru honorer yang hanya menerima upah sebanyak Rp 500 ribu per bulan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Adetia, seorang guru honorer yang diduga mendapatkan pemotongan upah kini tengah disoroti.

Adetia merupakan guru honorer di SDN 10 Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ia berprofesi sebagai guru honorer pelajaran Agama Kristen di sekolah tersebut.

Ia terpaksa harus bertahan hidup dengan upah Rp 500 ribu/bulan.

Guru honorer pelajaran Agama Kristen di SDN 10 Malaka Jaya, Adetia Novitasari.
Guru honorer pelajaran Agama Kristen di SDN 10 Malaka Jaya, Adetia Novitasari. (WartaKotalive.com/ Rendy Rutama)

Padahal Adetia kwitansi untuk pembayaran guru honorer periode Juli-Agustus 2023 dengan nominal Rp 9.283.708 

Kini terungkap sejumlah kejanggalan gaji yang diterimanya.

Berdasarkan penuturannya, ia tidak mengetahui adanya aturan pembagian upah yang diterima guru honorer lainnya di sekolah tersebut.

Adetia hanya memahami anggaran yang diterima setiap guru honorer dipukul rata alias sama.

Tetapi nyatanya kata dia dari pemberitaan media mengutip keterangan anggota DPRD DKI, ternyata tidak.

“Tanggapannya, dari hasil itu (Penjelasan PLT Disdik Provinsi DKI Jakarta) bilangnya salah komunikasi saja. Saya bilang, dalam pembagian yang sekarang, guru kelas dan bahasa Inggris Rp 2 juta per bulan. Saya ngerasa tidak ada omongan,” kata Adetia saat ditemui di SDN 10 Malaka Jaya, Rabu (29/11/2023).

Adetia mengungkapkan pihak sekolah menerapkan aturan pembagian upah guru honorer yang berbeda.

Perbedaan tersebut dinilai Adetia berdasarkan cakupan jumlah siswa yang diajar guru tersebut.

“Karena kalau menurut arahan berbeda (upah) saya hanya memegang sedikit siswa. Guru kelas atau wali kelas kan banyak. Tapi kan saya juga tidak tahu, beda-beda sekolah, pendapat kepala sekolah juga beda. Ada juga gajinya yang pukul rata,” lugasnya.

Sebagai informasi, sejak awal bekerja lebih kurang satu tahun sebagai guru honorer di sekolah tersebut, Adetia menjelaskan tidak pernah menuntut hak gaji.

Ia awalnya hanya menerima upahRp 300 ribu perbulan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved