Kabar Israel Palestina
Israel Serang Warga saat Proses Pembebasan Tahanan Palestina, Bentrokan Sebabkan 21 Luka-luka
Bentrokan tersebut terjadi antara pasukan Israel dengan warga Palestina di dekat Penjara Ofer sebelah barat Ramallah, Minggu (26/11/2023).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat berlangsungnya proses Pembebasan Tahanan Palestina terjadi bentrok.
Bentrokan tersebut terjadi antara pasukan Israel dengan warga Palestina di dekat Penjara Ofer sebelah barat Ramallah, Minggu (26/11/2023).
Bentrokan itu terjadi saat proses pembebasan tahanan Palestina.
Akibatnya 21 warga Palestina menjadi korban dan mengalami luka-luka.
Insiden tersebut terjadi ketika tentara Israel berupaya membubarkan ratusan warga Palestina yang menunggu pembebasan kerabat mereka.
Baca juga: Bocoran 40 Contoh Soal Tes PPPK 2023 Lengkap dengan Kunci Jawabannya, Bacalah Insya Allah Anda Lulus
Menurut laporan Palestine Red Crescent Society (PRCS), para warga Palestina ini berkumpul di luar penjara menunggu pembebasan kerabat mereka, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera antara kelompok Palestina Hamas dan Israel, mengutip Anadolu Agency.
“Hari ini kru kami menangani 21 orang luka-luka di depan Penjara Militer Ofer, antara lain tujuh luka akibat peluru tajam, empat luka akibat peluru karet, dan 10 luka akibat gas air mata, serta sejumlah luka dilarikan ke rumah sakit,” kata PRCS.
Dikatakan bahwa 63 anak dievakuasi dari sebuah klub di dekat daerah tersebut akibat bom gas air mata.
Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan AS mulai berlaku pada hari Jumat, menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.
Diketahui selama tiga hari pertama jeda, Hamas membebaskan 40 warga Israel dan 18 warga asing, sedangkan Israel membebaskan 117 warga Palestina.
Sementara untuk jumlah korban tewas invasi Israel ini telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.
Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah mengecam tindakan Israel yang menangkap kepala dua rumah sakit di Gaza.
Lembaga tersebut juga menuntut pembebasan mereka, menekankan bahwa mereka memiliki perlindungan berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, mengutip Al Jazeera.
Diketahui Awni Khattab, kepala Pusat Medis Khan Younis dan Mohammed Abu Salmiya, kepala Rumah Sakit al-Shifa, ditangkap di sebuah pos pemeriksaan Israel pada 22 November 2023, kata PRCS.
Militer Israel menolak memberikan informasi apa pun tentang keberadaan atau nasib mereka saat ini.
Meskipun ada seruan berulang kali dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Komandan Brigade Utara Al Qassam Terbunuh, 4 Pimpinan Hamas Tewas Sejak Agresi Israel ke Gaza
Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok pembebasan Palestina, Hamas, pada Minggu (26/11/2023) menyatakan kalau empat pemimpinnya terbunuh sejak 7 Oktober.
Anadolu Agency melaporkan, satu di antara petinggi Hamas yang terbunuh adalah Ahmed Al-Ghandour, anggota Dewan Militer dan komandan Brigade Utara.
“Brigade Al-Qassam berduka atas sekelompok pemimpin heroiknya, yaitu Komandan Ahmed Al-Ghandour, yang dikenal sebagai Abu Anas, anggota Dewan Militer, komandan Brigade Utara, dan para pemimpin: Wael Rajab, Raafat Salman , dan Ayman Siam,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Brigade Al-Qassam tidak memberikan informasi apapun mengenai tanggal kematian mereka.
Brigade tersebut juga menyatakan komitmen mereka terhadap jalur kebebasan di Gaza.
Tentara Israel sebelumnya mengumumkan dalam pernyataan terpisah kalau mereka telah membunuh para pemimpin Hamas dalam serangan udara di Gaza.
Namun, sebagian besar serangan Israel justru mengakibatkan banyak korban sipil serta kerusakan infrastruktur besar-besaran.
Jeda kemanusiaan selama empat hari, yang dimediasi oleh Qatar, mulai berlaku pada hari Jumat, menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.
Dalam dua hari pertama jeda kemanusiaan, Israel dan Hamas menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Israel melancarkan bombardemen besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, serangan tanpa pandang bulu ini telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Adapun korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang menurut pihak berwenang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita lainnya di: Google News
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini
Popularitas Benjamin Netanyahu Menyusut, Warga Israel Berunjuk Rasa Menuntut Pemilu Darurat Digelar |
![]() |
---|
Kejamnya Agresi Militer Israel, 20.000 Lebih Anak Palestina di Gaza Meninggal Dunia |
![]() |
---|
PM Italia: Israel Masuk Jebakan Hamas dan Rencananya Berjalan Mulus |
![]() |
---|
Israel Usulkan Gencatan Senjata kepada Hamas, Presiden Biden Sebut Perang di Gaza Segera Berakhir |
![]() |
---|
Israel di Ambang Kehancuran, Hamas Palestina Pegang Penuh Kendali di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.