Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

77 Hari Menuju Pilpres 2024 - TKN Prabowo-Gibran Sindir Pakta Integritas Pj Bupati Sorong

Aksi saling kritik dan sindir tak terelakan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman. Aksi saling kritik dan sindir tak terelakan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Pilpres 2024 yang tinggal 77 hari lagi telah memasuki masa kampanye. Aksi saling kritik dan sindir tak terelakan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Giliran Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyindir dugaan mobilisasi penjabat (Pj) kepala daerah untuk mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.

Politikus Gerindra itu menanggapi kritikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penguasa rezim yang diisukan menekan rakyat menjelang pesta demokrasi.

Wakil Ketua DPR RI ini mengaku menghormati orasi politik Megawati dalam acara Rakornas relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa.

Secara umum, kata dia, orasi politik Megawati sebagai nasihat sebagai tokoh bangsa di Indonesia. Pihaknya pun menangkap pesan dari Megawati bahwasanya kekuasaan tidak boleh bertindak sewenang-wenang.

"Yang kami tangkap Inti pesan beliau adalah agar siapa pun yang sedang memegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan politik kelompoknya," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Selasa (28/11/2023).

Di sisi lain, Ia menyindir banyaknya masyarakat yang kini mempertanyakan adanya kecurangan berupa mobilisasi pj kepala daerah yang tidak netral. Dia pun mencontohkan pj kepala daerah yang mendukung Ganjar-Mahfud.

"Belakangan ini banyak warga mempertanyakan soal pakta integritas pj bupati di Sorong, dugaan ketidaknetralan pj bupati Cilacap dengan program Kancing merah, dugaan ketidaknetralan Bupati di Majalengka dan banyak lagi," katanya.

Ia menjelaskan kekuasaan politik adalah amanah dari rakyat yang harus diraih dengan cara-cara yang terhormat.

"Jangan karena takut kehilangan kekuasaan atau takut tidak berkuasa lagi kita melakukan hal hal yang melanggar prinsip prinsip demokrasi," tukasnya.

Sebelumnya, Megawati menyatakan kritik saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.

Megawati menaruh fokus pada kondisi politik tanah air saat ini. Dirinya menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat.

"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati disambut keriuhan dari relawan Ganjar-Mahfud, di Hall B Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Lebih lanjut, dalam momen ini, Megawati mengungkapkan adanya kejengkelan yang dirasakan.

Sehingga, dirinya turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam pilpres kali ini.

"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, Takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.

"Tidak," jawab relawan.

"Yes gitu donggg. Aih mustinya ibu gak boleh ngomong gitu, tapi ibu jengkel," tegas Megawati.

Lebih lanjut, dirinya bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.

(Tribunews/Igman Ibrahim)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved