Berita Viral
Dulu Mahasiswa Berprestasi di ITB, Kini Enuh Ditemukan Teman-temannya Jadi ODGJ
Enuh masih mengingat kenangan soal sungai Lais di Palembang yang menjadi penelitian skripsinya.
Setelah sempat viral, alumni ITB Enuh Nugraha yang ditemukan menggelandang di jalanan oleh Mas Adi Sinau Hurip, akhirnya dikenali oleh teman-teman semasa kuliahnya.
Enuh Nugraha (46) ODGJ alumni ITB angkatan 1997 terharu saat bertemu kembali dengan teman-teman satu angkatan di Jurusan teknik kelautan pada Jumat (10/11/2023).
Sambil berpelukan, Enuh Nugraha juga mencoba mengingat teman-temannya satu persatu.
Diketahui teman-teman Enuh ternyata bukan orang sembarangan, ada yang berprofesi pengusaha, bos besar, dan punya jabatan tertinggi, salah satunya adalah Semeidi Husrin.
Semeidi Husrin merupakan salah satu teman Enuh yang ikut menjempuntnya saat berada di rumah Mas Adi di daerah Kudus.
Semeidi Husrin merupakan lulusan S3 di Jerman dan saat ini ia menjabat sebagai peneliti senior di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), yang diketahui merupakan jabatan tertinggi di lembaga tersebut.

Sebagai informasi BRIN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia.
Setelah menuntaskan pendidikannya di ITB, Semeidi melanjutkan pendidikannya di UNESCO-IHE Delf mengambil gelar Master of Science (MSc), Coastal engineering pada tahun 2005 hingga 2007.
Lalu ia menuntaskan S3 nya di Logo Technische Universität Braunschweig mengambil gelar Doctor of Philosophy - PhD, Coastal engineering di Jerman.
Tak heran namanya pun juga mentereng dengan gelar luar biasa yaitu Dr. Ing. Semeidi Husrin, ST.M.Sc.
Pantauan TribunJateng melalui Linkedin, Semeidi juga memiliki pekerjaan yang tak kaleng-kaleng, diantaranya:
- Research scientist
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia dari tahun 2002 hingga saat ini.
Dipekerjaan ini ia melakukan kegiatan penelitian di bidang sumber daya pesisir dan kerentanannya termasuk topik-topik yang berkaitan dengan bencana di wilayah pesisir seperti tsunami, gelombang badai, erosi/ akresi pantai, dan lain-lain.
- Senior Research Scientist
Badan Riset dan Inovasi Nasional RI (BRIN RI) dari tahun 2022 hingga saat ini.
Dalam pekerjaan ini Semeidi melakukan penelitian dan pengembangan sistem peringatan dini tsunami berbiaya rendah dan berbasis masyarakat
- Research Scientist
Di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dari tahun 2002 hingga saat ini, yang menjabat sebagai Head of Research Group.
Enuh Dibawa Teman-temannya ke Bandung
Usai dijemput, Enuh rencananya akan langsung dilakukan pemeriksaan di Bandung, Jawa Barat.
Selanjutnya Enuh akan dibawa ke rumah sakit atau panti rehab kejiwaan di Bandung.
Diketahui bahwa Enuh Nugraha merupakan lulusan ITB jurusan Teknik Kelautan yang cukup disegani semasa kuliah.
Kecerdasannya di bidang pemrograman dan beberapa mata kuliah lain kerap menjadi tumpuan konsultasi teman-teman kuliah Teknik Kelautan angkatan 1997.
Bahkan, Enuh menyabet Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 2,97 di ITB.
Dia putus hubungan dengan teman-temannya sejak 2006-2007 ketika tinggal bersama saudaranya.
Pada puncak reuni angkatan ke-20 pada 2017 Enuh tidak hadir, menambah penasaran teman-teman satu angkatannya yang merasa kehilangan sosok yang pernah menjadi mahasiswa teladan di ITB.
Saat itulah upaya untuk menemukan keberadaan Enuh Nugraha mulai dilakukan hingga akhirnya ditemukan oleh Mas Adi di Demak.
Saat itu, Enuh sedang duduk di pinggir jalan sembari membawa banyak botol plastik.
Setelah mendapat perawatan dan obat dari Sinau Hurip, Mas Adi dihubungi oleh beberapa orang yang mengaku kenal dengan Enuh.
Di antaranya datang dari teman kuliah Jurusan Teknik Kelautan Angkatan 1997 ITB, sepupu Enuh, dan seseorang yang mengaku teman dari ayahanda Enuh.
Hanya saja, komunikasi intens dilakukan oleh alumni ITB jurusan Teknik Kelautan Angkatan 1997 yang meminta untuk diinformasikan keberadaan Enuh saat itu.
Mas Adi pun mulai mencari keberadaan Enuh Nugraha, mulai dari wilayah Demak sebagai daerah terakhir dilihat.
Proses pencarian membutuhkan waktu satu bulan dan perjuangan hingga akhirnya ditemukan di Rembang.
Adiputra mendapatkan informasi keberadaan Enuh Nugraha di Kabupaten Rembang, seketika dijemput untuk diteruskan kepada teman-temannya agar mendapatkan perawatan.
Teman Dekat Enuh
Enuh Nugraha, ODGJ lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ternyata sangat dekat dengan rekan seangkatannya.
Ia meneteskan air mata saat deijemput, tanda haru.
Namun setelahnya ia terus mengumbar senyum. Bukti Enuh merasa nyaman, dan mungkin juga mengenali dan kangen dengan rekan-rekannya.
Dia dijemput oleh teman-teman kuliahnya di Jurusan Teknik Kelautan ITB Angkatan 1997 pada, Kamis (10/11/2023) di Rumah Konten Kreator Sinau Hurip di Singocandi, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus.
Enuh dijemput oleh tiga temannya dibawa kembali ke Bandung untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.
Teman Enuh di Jurusan Teknik Kelautan ITB Angkatan 1997, Irfan Sandi Kusuma menerangkan, Enuh Nugraha merupakan teman satu angkatannya di Teknik Kelautan yang putus hubungan sejak 2006-2007.
Kala itu, Enuh diinformasikan tinggal bersama saudaranya di Sumedang.
Namun tidak ada kabar dari Enuh, hingga puncaknya pada 2017 saat reuni ke-20, Enuh tidak datang.
"Kalau menurut penuturan anggota keluarga, Enuh pergi dari rumah sejak tiga tahun terakhir.
"Tapi, kami merasa kehilangan sejak 2017. Sejak saat itulah kami mulai mencari, tapi bingung mau cari di mana," terangnya.
Dia menyebut, alumni Teknik Kelautan Angkatan 1997 aktif berkomunikasi melalui group media sosial yang hanya beranggotakan 32 orang.
Sedikitnya anggota membuat satu sama lain saling mengenal, sehingga ketidakhadiran Enuh Nugraha sangat dirasakan teman-teman satu angkatan.
Ditambah lagi sosok Enuh Nugraha dikenal menjadi salah satu mahasiswa terbaik yang menjadi tumpuan banyak mahasiswa sebagai partner konsultasi.
Khususnya di bidang pemrograman dan beberapa mata kuliah lainnya.
"Hilangnya Kang Enuh ini kami merasa sangat kehilangan. Sempat ada upaya untuk mencari keberadaannya, sampai dapat kabar ditemukan di Demak oleh mas Adi (Sukaryo Adiputra, konten kreator Sinau Hurip) Oktober lalu. Setelah itu kami lebih intens mencari Kang Enuh dengan melibatkan alumni-alumni ITB," tuturnya.
Irfan Sandi merupakan satu di antara tiga sosok teman kuliah yang masih diingat Enuh Nugraha.
Dia mengaku bersyukur akhirnya bisa menemukan Enuh dan membawanya kembali ke Bandung.
Di Bandung, lanjut Irfan, Enuh rencananya akan disambut juga oleh kakak kandungnya yang berada di Sumedang.
Pihaknya juga sudah membentuk tim dan penggalangan dana untuk pengobatan Enuh selanjutnya.
"Kami sedang melakukan pemutakhiran data. Ada teman kami yang sedang menyiapkan pengobatan selanjutnya di Bandung," ujar dia.
Sebagai teman seperjuangan, Irfan Sandi berkomitmen bersama teman-teman lain akan memberikan perawatan dan pengobatan terbaik kepada Enuh Nugraha.
Tahap pertama, Enuh akan dibawa ke dokter dan psikiater untuk mengecek kondisi psikis dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Hasil dari pemeriksaan itu, lanjut Irfan, menjadi dasar untuk melakukan tahapan lain sebagai awal pengobatan bagi Enuh Nugraha.
"Kami belum bisa pastikan apakah nanti akan dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) atau rumah rehabilitasi. Kita tunggu hasil pemeriksaan dulu, tetap kami akan usahakan arahan-arahan yang terbaik dari mas Adi," ucapnya.
Setelah melihat langsung kondisi Enuh dan berbincang-bincang, Irfan Sandi percaya bahwa kondisi Enuh masih baik dan bisa disembuhkan dengan bantuan medis.
Kondisi Enuh yang dinilai tidak parah gangguan kejiwaannya diyakini bisa sembuh cepat, agar Enuh bisa kembali beraktivitas selayaknya orang normal pada umumnya.
"Kondisi Enuh tidak separah yang kita bayangkan seperti yang dialami ODGJ pada umumnya. Bahkan dia sempat meneteskan air mata ketika bertemu kami.
"Di Bandung nanti sementara waktu akan tinggal bersama salah satu teman kami ketika menjalani perawatan," jelas dia.
Pindahan UNPAD ke ITB
Enuh Nugraha sempat menempuh perkuliahan selama satu tahun jurusan farmasi di Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun 1996.
Setahun kemudian, dia pindah ke ITB mengambil jurusan Teknik Kelautan pada 1997.
Irfan Sandi menyebut, sosok Enuh dikenal sebagai pribadi yang suka menolong dan cerdas.
Dia juga dikenal pendiam, namun banyak bekerja.
Kedekatan antara alumni satu angkatan membuat satu sama lain paham tentang karakteristik masing-masing layaknya keluarga.
Sehingga semua alumni jurusan Teknik Kelautan angkatan 1997 merasa kehilangan dengan menghilangnya Enuh Nugraha dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang memberikan perhatian, atensi dan dorongan baik moril dan doa sampai Enuh ditemukan. Pihak keluarga selama ini memantau, mereka minta diinfokan updatenya seperti apa. Dan kakaknya di Sumedang bakal menyambutnya di Bandung," jelasnya.
(Tribunjateng.com)
Baca berita lainnya di: Google News
Heboh Puluhan Wanita Gugat Cerai Suami setelah Terima SK Pengangkatan PPPK, Ekonomi Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Reuni Angkatan di UGM, Jokowi Bertemu Mulyono, Nama Lamanya yang Pernah Jadi Sorotan Publik |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Alasan 3.800 Karyawan NASA Kompak Ajukan Resign, Imbas Kebijakan Donald Trump |
![]() |
---|
Kisah Pilu Siswa di Bogor, Sekolahnya Tidak Ada Toilet, Kalau Mau Buang Air Harus Lari ke Tempat Ini |
![]() |
---|
Sosok Zaskia Zahra, Anak Sopir Raih Beasiswa di 2 Kampus Top Dunia, Ternyata Tak Pernah Puas Belajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.