Angka Kematian Lebih Tinggi dari Kelahiran, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Beri Warning

TRIBUNMANADO.CO.ID - Krisis kependudukan yang terjadi di Sulut jadi blessing disguise bagi Sulut.

Tenaga kerja Sulut banjir permintaan untuk mengisi sektor pekerjaan di Jepang yang minus pekerja muda. Awalnya 1000 pekerja. 

Kini Jepang minta 10 ribu pekerja per tahun dari Sulut. Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengajak warga Sulut untuk belajar dari pengalaman Jepang.

Agar krisis yang sama tidak terjadi di Sulut.

"Ini menjadi catatan bagi kita di Sulut termasuk GMIM, di Jepang karena kekurangan tenaga kerja anak mudah mereka impor," kata dia saat menghadiri Pentahbisan dan Pemekaran Jemaat GMIM Bukit Sion Tounelet Satu serta Pengutusan dan Penerimaan Pendeta, di GMIM Bukit Sion Tounelet Satu, Wilayah Sonder I, Minggu (12/11/2023).

Menurut Olly Dondokambey, perkembangan di Sulut cukup mengkhawatirkan. Angka kematian lebih tinggi dari kelahiran.

Ini menyebabkan sejumlah SD harus merger.

"Ini harus kita hati-hati, kita dorong anak anak muda berkeluarga besar banyak anak banyak rejeki," kata dia. Olly meminta warga Sulut untuk berkeluarga besar.

Sebut dia, pemerintah menyediakan fasilitas untuk menjamin kesejahteraan warga.

“Kita jaga ini jangan sampai menjadi seperti negara maju. Impor tenaga kerja dari tempat lain.

Kita dorong mereka berkeluarga dengan baik. Kasih pendidikan yang baik, sebab rumah sakit ada BPJS, sekolah pemerintah gratis.

Jadi perlu ragu-ragu lagi berkeluarga. Karena kalau lama-lama torang jadi sedikit atau abis.

Sebab data BPS mencatat tingkat kematian lebih banyak dari yang lahir.

Saya sengaja sampaikan supaya menjadi catatan dan perenungan bagi kita semua,” ungkap Olly. (Art)

Baca juga: Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Bantu Pembangunan GMIM Bukit Sion Tounelet

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Hadiri Pentahbisan Rumah Ronald Kandoli: Teruslah Jadi Berkat