Kisah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Hemas Lintang Pertiwi Guru Honorer di Manado Sulut Sejak 2017

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Indonesia memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada Jumat (10/11/2023).

Ada satu pahlawan yang jasanya pantas untuk selalu dikenang, yaitu guru.

Peran guru sangat penting, terutama mendidik generasi penerus bangsa.

Bahkan, tak jarang guru juga menjadi pengganti orang tua.

Menjadi seorang guru sudah dijalani Hemas Lintang Pertiwi (33) sejak tahun 2017.

Meski begitu, hingga saat ini ia masih berstatus sebagai guru honorer di MTs Nurut Taqwa Manado dan MA PKP Manado.

Hemas termotivasi menjadi guru karena ingin mengajar anak-anak.

Ia sendiri sudah banyak merasakan suka duka menjadi seorang guru selama enam tahun.

"Dukanya anak-anak suka ngeyel, tapi karena saya suka mengajar, jadi senang," kata Hemas, Jumat (10/11/2023).

Menurutnya, guru saat ini masih belum sejahtera, terutama terkait gaji dan administrasi sekolah.

Hal itu yang sering menjadi penyebab anak muda enggan meraih profesi sebagai guru.

Namun, Hemas meminta anak muda tak ragu menjadi guru.

"Guru itu bisa dikenang anak-anak, mereka akan selalu mengingat ilmu yang sudah guru kasih," tambahnya.

Ia meminta masyarakat, siswa, hingga pemerintah lebih menghargai profesi guru karena telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.

"Belajar menyanyangi guru karena guru adalah tempat memberi ilmu. Kalau tidak ada guru, tidak akan ada orang-orang besar seperti gubernur dan presiden," tutup Hemas.

Biodata Hemas Lintang Pertiwi

Nama: Hemas lintang Pertiwi

Tempat dan tanggal lahir: Manado, 31 Oktober 1990

Hobi: dengar musik

Pekerjaan: guru honorer. (*)

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini