Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Seruan Boikot Merek-merek yang Dukung Israel hingga Pria Prank Karyawan McD Tidak Jadi Membeli

Viral di media sosial yang menyerukan untuk memboikot merek-merek yang mendukung Israel, salah satunya McD.

Editor: Tirza Ponto
Kolase TribunManado
Viral di media sosial yang menyerukan untuk memboikot merek-merek yang mendukung Israel hingga seorang pria melakukan prank di gerai McD. 

Dalam postingan instagramnya @felixsiauw, pada Kamis (3/11/2023), Ustaz Felix Siauw menekankan aksi boikot sejumlah produk atau jasa asal Amerika Serikat bukan merupakan solusi.

Namun keputsuan untuk memboikot beragam produk maupun jasa beragam merek asal Amerika Serikat itu menjadi pembuktian diri atas keberpihakan umat muslim atas agresi militer yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

"Betul, boikot produk solusi. Tapi boikot memang bukan untuk menyelesaikan masalah, tapi pernyataan keberpihakan, pembelaan, berlepas dari diam dan putus asa," tulis Ustaz Felix Siauw.

"Kalau kita boikot, bukannya kita juga merugikan orang-orang yang bekerja disana dan dia Muslim juga? Mungkin saja, tapi bila kita tidak lakukan, maka perasaan kita tidak akan tenang, karena mengetahui bahwa sebagian uang kita akan dipakai untuk mendanai pembantaian saudara kita sendiri," tambahnya.

Dalam postingannya, dirinya mengunggah sebuah pertanyaan yang umumnya ditanyakan masyarakat.

Satu di antaranya soal boikot seluruh produk asal Amerika Serikat, seperti McD, Starbucks, Coca Cola hingga Pepsi.

Diakuinya, beragam produk maupun jasa asal sekutu Israel itu tidak bisa diboikot seluruhnya.

Namun langkah sederhana untuk melakukan boikot diyakininya akan membuahkan pahala yang akan dihisab di akhirat kelak.

"Mengapa tidak sekalian? Banyak produk/ jasa yang berkaitan dengan Israel dan support perang, tidak mungkin ditinggalkan semuanya," tanya Ustaz Felix Siauw.

"Betul, maka yang bisa kita lakukan, itulah yang akan dihitung kelak. Yang mampu akan dihisab, yang tak mampu takkan dihisab," jelasnya.

Diakuinya, tidak semua orang mampu memboikot produk atau jasa yang berkaitan dengan Israel.

Atas hal tersebut, dirinya meminta agar umat muslim tidak menghakimi.

Karena hal terpenting dalam menyikapi perang yang terjadi di Perbatasan Gaza itu adalah kesungguhan hati untuk membantu umat muslim Palestina yang tengah dilanda kemalangan saat ini.

"Iya memang, kemampuan orang berbeda-beda, kita juga nggak menghakimi mereka yang tak mampu, ini soalan menunjuk muka sendiri, semaksimal diri sendiri, bukan menunjuk muka orang lain dan menilai kemampuannya," ungkap Ustaz Felix Siauw.

"Amal itu bukan dilihat kecil atau besarnya, tapi kesungguhan hati kita. Meski tak berpengaruh, meski perlu sedikit lebih rumit, pastinya bila itu kebaikan, maka akan diperhitungkan," bebernya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved