Mata Lokal Memilih
Jokowi Makan Siang Bareng 3 Capres, Jubir TPN Sebut Bukan Cawe-cawe, Pengamat: Agar Terlihat Netral
Makan siang tersebut digelar di salah satu ruangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2024) siang.
"Ini penting karena bagaimanapun setelah MK mengambil keputusan untuk memberi semacam tiket konstitusional buat Gibran, putra Presiden, itu ekspektasi publik agar presiden lebih (bersikap) negarawan, lebih netral itu makin meningkat," kata dia menjelaskan.
Burhanuddin yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu mengatakan, berdasarkan survei, sebesar 80 persen masyarakat Indonesia saat ini ingin Jokowi netral atau tidak memihak.
"Nah, ini tentu berkaitan dengan semacam kekhawatiran kalau misalnya Pilpres 2024 diikuti putra beliau, yaitu Gibran, sebagai cawapres Pak Prabowo, itu dikhawatirkan instumen kekuasaan tidak bisa bersikap netral," kata Burhanuddin.
Kata dia, undangan makan siang kepada tiga capres itu, memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa presiden bakal mengayomi seluruh capres.
Akan tetapi, Burhanuddin mengatakan, tindakan Jokowi hari ini harus dilanjutkan dalam bentuk yang konkret.
Salah satunya ialah menginstruksikan kepada aparatur negara supaya tidak menggunakan fasilitas publik apa pun untuk kepentingan salah satu capres.
Jubir TPN Ganjar-Mahfud
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sunanto mengatakan undangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada tiga bakal calon presiden (Bacapres) di Istana untuk makan siang ini, menjadi sesuatu hal yang baik.
Pria yang akrab disapa Cak Nanto ini pun meyakini bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi itu bukan bagian dari cawe-cawe untuk Pilpres 2024.
"Sesuatu yang baik, untuk terus menjalin silaturrohim, dalam perwujudan gerak cepat Indonesia maju dan unggul," kata Cak Nanto kepada wartawan, Senin (30/10/2023).
Cak Nanto juga menyakini momen makan siang bersama Ganjar Pranowo, Prabowo Sunianto dan Anies Baswedan bukan bagian dari upaya cawe-cawe dari Presiden Jokowi.
"Cawe-cawe dalam rangka untuk proses demokrasi lebih baik kan nggak masalah kecuali cawe-cawe dan mengunakan istrumen kekuasaanya itu yang perlu kita waspadai," ucapnya.
Sementara, saat disinggung mengenai hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP, Cak Nanto enggan menanggapi lebih jauh.
Pasalnya, dia meyakini bahwa hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP sangat baik. Meski, diketahui Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Relasi dan PDIP baik-baik saja mas yang paling penting saat ini bagaimana memenangkan Ganjar sebagai harapan Indonesia lebih baik ke depan," terang dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Mata Lokal Memilih
Jokowi
Jokowi Makan Siang Bareng 3 Capres
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
Anies Baswedan
Jubir TPN
Unggul via Quick Count Internal di Pilkada Mitra Sulut, Ronald Kandoli Sebut Ini Hadiah Terindah |
![]() |
---|
Penambang di Sulut Solid Pilih Yulius Komaling jadi Gubernur, Suak: Kekuatan Kita Besar |
![]() |
---|
Olly Dondokambey Kans Masuk Kabinet Prabowo Subianto, Pengamat Sebut SK-ADT Jadi Pilihan Realistis |
![]() |
---|
Pantas Harta Kaesang Pangarep Capai Rp92 Miliar, Ternyata Punya Sederet Usaha |
![]() |
---|
Peluang Anies Baswedan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP, Harus Jadi Kader |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.