Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Kebutuhan Utama Warga Gaza Korban Perang Hamas vs Israel, Tak Mampu Dipenuhi PBB

Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengatakan truk bantuan yang dikirim ke Gaza hanyalah setetes air di lautan.

|
Editor: Alpen Martinus
AFP/SAID KHATIB
Israel Gencar Serang Palestina saat Dunia Serukan Gencatan Senjata. Israel Ingin Lucuti Hamas hingga Lenyap. 

Selain itu, serangan balasan Israel juga tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Antonio Guterres turut prihatin dengan pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang disaksikan oleh dunia di Gaza.

"Pemboman tanpa henti terhadap Gaza oleh pasukan Israel, jumlah korban sipil, dan kehancuran besar-besaran di lingkungan terus meningkat dan sangat mengkhawatirkan," kata Antonio Guterres.

Tidak hanya rakyat Palestina dan Israel yang tewas dalam konflik terbaru itu, namun juga lebih dari 35 anggota PBB yang bekerja di badan pengungsi Palestina atau UNRWA.

Bantuan ke Gaza Hanyalah Setetes Air di Lautan

Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengatakan truk bantuan yang dikirim ke Gaza hanyalah setetes air di lautan.

"Penyeberangan 62 truk dari Mesir yang membawa makanan, air dan pasokan medis sejak Sabtu (21/10/2023) merupakan 'setetes bantuan di lautan kebutuhan'," katanya.

Ia menjelaskan, rumah sakit akan kehilangan aliran listrik dan air minum tidak akan dimurnikan atau dipompa karena kurangnya bahan bakar di Gaza.

Untuk dapat mengirimkan lebih banyak bantuan, Sekjen PBB itu menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Sebagai pemimpin PBB, Antonio Guterres berupaya realistis dengan mendesak terwujudnya perdamaian dengan solusi dua negara.

20 Truk per Hari Tidak Cukup untuk Semua Korban

Selain Antonio Guterres, seorang pekerja bantuan di Gaza juga mengatakan jumlah bantuan sangat sedikit dibandingkan kebutuhan di Gaza.

“Menurut saya, 20 truk dalam sehari adalah setetes air di lautan, dibandingkan dengan kebutuhan dasar dan kebutuhan medis yang mendesak di lapangan," kata seorang pekerja bantuan di Gaza kepada The New Arab.

"Jika dibandingkan dengan hari biasa (tanpa perang), jumlah ini hanya mewakili 4 persen dari kebutuhan sehari-hari. masukan ke Gaza,” lanjutnya.

“Saya menulis e-mail ini ketika truk bantuan sedang menuju Gaza dan saya dapat melihatnya, dan keponakan saya yang berusia 12 tahun mengatakan 'kami tidak menginginkan bantuan tetapi gencatan senjata',” tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved