Berita Viral
Viral Curahan Hati Azaria Sherin Nur Syafa Bikin Ustaz Hanan Attaki Nangis: Suami Lebih Pilih Ibunya
curhat wanita bernama Azaria Sherin Nur Syafa menjadi viral di media sosial. Sherin curhat soal rumah tangganya hingga Ustaz Hanan Attaki ikut nangis
Sementara itu, Buya Yahya sempat menjawab soal hal serupa dalam video di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Pembahasan mengenai seorang suami harus memilih istri atau ibunya dijabarkan Buya Yahya diawali oleh sebuah pertanyaan berikut ini.
"Saya mau menceritakan keluh kesah saya, saya sudah menikah, saya sudah punya anak umur 5 bulan.
Saya dulu sehabis nikah diboyong ke tempat mertua setelah hamil.
Kandungan divonis kurang gizi.
Saya tidak betah tinggal di tempat mertua.
Setelah saya melahirkan saya minta kepada suami untuk mengontrak, tapi suami saya tidak mau karena dia anak tunggal dan hanya memiliki satu orangtua yaitu ibunya.
Suami bilang ke saya daripada ngontrak lebih baik pisah, menurut Buya saya harus bagaimana? Sedangkan saya masih sayang kepada suami," tanya seorang jemaah.
Dalam hal ini Buya Yahya pun memberikan nasihat kepada suami yang menyiksa dan menyakiti istri.
"Hidup ini bukan untuk menindas, bukan untuk memperbudak, akan tetapi justru sebaliknya hidup ini untuk mengabdi," terang Buya Yahya.
"Maka suami yang bijak itu akan selalu berpikir tentang ketenangan seorang istri, jangan egois, tapi tentunya memberikan ketenangan dalam wilayah wajar dan halal, bukan memaksa," sambungnya.
"Kalau seorang istri tidak betah di sebuah tempat dengan alasan yang masuk akal dan bisa diterima, mungkin tempatnya kurang Islam, wajar seorang suami berpikir dan memikirkan agar nyaman itu nanti," tambahnya.
Dikatakan oleh Buya Yahya hal ini lantaran istri itu bukan sekadar jasad, di dalam hatinya ada ruh dan ada hati yang harus diperhatikan.
Biarpun seorang suami adalah imam, jangan biasa diktator.
Nabi pun meminta pendapat kepada istri beliau.
Sehingga Buya Yahya menyarankan perlunya menghadirkan makna musyawarah.
"Alangkah indahnya jika ada seorang suami, biar pun urusan rumah misalnya mengenai pemilihan cat, mungkin tidak ada salahnya tanya sama istri mengenai warna cat," tutur Buya Yahya.
"Pertama memberikan penghargaan, minta pendapat," sambungnya.
Ternasuk urusantempat tinggal apakah di tenpat mertua atau di rumahnya sendiri perlu diskusi, jangan biasakan dengan paksaan.
Kemudian, para istri kewajibannya itu patuh kepada suami, jangan cerewet.
Artinya kepatuhan kepada seorang suami itu penting sekali karena dia imam.
Keberkahan di dalam kepatuhan. Biarpun suami dalam keadaan salah selagi tidak haram, salah berpendapat, asalkan tidak masuk wilayah haram dan tidak membahayakan.
"Salah idenya, sedikit salah misalnya minyak goreng salah beli merek, sudahlah kan sama-sama untuk goreng," terangnya.
"Artinya selagi tidak haram dan tidak membahayakan tahan dulu, jadi biasakan patuh terhadap suami," lanjutnya.

Termasuk urusan tempat tinggal apalagi, suami itu punya kewajiban yang sangat besar yang ada sangkut pautnya dengan orangtuanya.
"Jangan ajari suamimu durhaka, saya sebagai seorang suami punya kepatuhan kepada ibu tidak akan terputus sama ayah," ujar Buya Yahya.
"Tapi kalau sudah menjadi seorang istri, berpindah, pun demikian kepatuhan seorang istri kepada suami," imbuhnya.
"Kepada bapak ibunya jadi nomor dua, nomor satu suami," ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut, tapi seorang suami yang baik tetap mengajari kepatuhan kepada bapak ibunya.
"Ini istimewa, begitu faedahnya, jangan mentang-mentang istri harus patuh dengan suami, jangan dekat-dekat dengan bapak ibumu, gila suami," terang Buya Yahya.
Artinya dari pertanyaan di atas, ai istri yang sholihah mungkin suamimu itu adalah harus menjaga ibunya, apalagi tadi anak tunggal.
Pahamlah dirimu wahai istri, sepahit apapun itu akan menjadi berkah.
"Suami harus patuh kepada sang ibu, kemudian mungkin kalau meninggalkan ibunya sangat berat, daripada harus meninggalkan ibunya, mending istrinya dipisah," terangnya.
"Bukan dia benci terhadapmu, artinya begini hei ibu mertuaku, saya punya ibu yang harus saya jaga, kalau pilihannya harus ke sini mungkin lebih baik saya pisah, karena saya punya kewajiban untuk ibu," tuturnya.
"Tapi jangan pisah beneran, diatur deh bagaimana caranya, apakah istri sesaat di sana, sesaat di sini, kalau tadi kurang gizi, bukan urusan itu, zaman ini ndak ada yang kurang makan," imbuhnya.
"Jadi seorang istri pahamilah, kalau seorang suami masih punya kewajiban terhadap bapak ibunya tidak akan terputus sampai kapan pun," ungkap Buya Yahya.
"Hei para suami hargai istrimu, kalau mereka ingin berbuat baik kepada bapak ibunya, berikan kesempatan seluas-luasanya, kemudian hargai perasaannya," tambahnya.
(TribunJatim.com/Ani Susanti)
Diolah dari artikel TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ustaz Hanan Attaki
Azaria Sherin Nur Syafa
viral wanita ditalak suami karena pilih ibu
suami lebih pilih ibunya
Viral Video Detik-detik Pria Curi Kotak Amal Masjid, Sebelum Lakukan Aksi Sempat Bikin Ini Dulu |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.