Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Nabi

Ilmu Sabar dan Hikmahnya, Belajar dari Kisah Nabi Ayyub As

Belajar ilmu ikhlas dari kisah para nabi untuk dijadikan pembelajaran di kehidupan sehari-hari.

Editor: Yuri Senita Amalia Dasinangon
Tangkap layar kanal YouTube Kisah Islami
Ilustrasi nabi ayyub saat terkena penyakit. 

Selanjutnya, ke 12 anak Nabi Ayyub as semuanya meninggal dunia. Nabi Ayyub bersedih sembari menenangkan istrinya.

"Sabarlah wahai istriku, janganlah kita beralarut-larut dalam kesedihan. Semua harta benda dan anak-anak kita adalah pemberian dari Allah SWT dan akan kembali pada-Nya."

Dihari-hari berikutya, Nabi Ayyub terbangun dengan keadaan sekujur tubuh dipenuhi luka yang tidak enak dipandang mata.

Meski begitu, beliau tetap bersyukur dan beriman kepada Allah SWT.

Hari demi hari berlalu, penyakit Nabi Ayyub semakin parah dan menjadi perhatian para warga.

Bersama istrinya, ia diusir oleh warga sebab takut akan terjangkit penyakit Nabi Ayyub.

Nabi ayyub a.s pun meninggalkan desa bersama istrinya.

18 tahun kemudian, ketika usia Nabi Ayyub semakin menua dan penyakit yang tak kunjung sembuh sehingga kesulitan beraktifitas ditemani sang istri yang sangat setia, mereka hidup serba kekurangan.

Setiap hari itu pun Nabi Ayyub selalu bersabar dan berikhtiar.

Sang istri berkata kepada Nabi Ayyub "Wahai suamiku, engkau adalah nabi Allah jika engkau meminta kesembuhan pastilah akan dikabulkan. Aku merasa kasihan padamu wahai suamiku, maafkan aku."

Namun dijawab oleh Nabi Ayyub dengan tenang dan sabar

"Ingatkah kamu wahai istriku berapa tahun kita hidup dalam kenikmatan?"

"kurang lebih 25 tahun suamiku" Sang istri menjawab

"Sesungguhnya aku sangat malu meminta kepada Allah, belum 20 tahun kita diberi cobaan dan ujian sudah mengeluh seperti ini."

Makin lama, penyakit nya semakin parah dan semakin sulit beribadah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved