Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TKW

Kisah Pilu Vivi Hartati TKW di Kamboja, Disekap dan Dimintai Uang Tebusan, Terungkap Penyebabnya

Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja dan sudah berjalan selama satu bulan.

Editor: Alpen Martinus
tribun wow
Ilustrasi TKW 

"Saya ditahan di Kamboja dan pasport juga ditahan," kata dia dalam rekaman video yang berdurasi sekitar 32 detik.

Selain itu ia mengaku para pelaku meminta sejumlah uang tebusan sebesar Rp 66 juta.

"Saya tidak bicara kencang-kencang karena di belakang ada yang menjaga. Tolong pak!, bantu saya. Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong sekali lagi tolong," ucapnya.

Rupanya, Vivi Hartati merupakan warga Kampung Kaum Tengah RT02/01, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.

Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja dan sudah berjalan selama satu bulan.

"Awalnya berangkat dari sana dikasih tiket dari sana, diiming-imingi kerja di hotel baru satu bulan, katanya tidak betah. Sehingga disekap karena masih ada kontrak," ucapnya.

Dia menambahkan, adiknya tersebut juga mengirimkan lokasi penyekapan, dan meminta sejumlah uang tebusan agar bisa pulang ke Indonesia.

"Sampai saat ini masih terus komunikasi, tapi tetap meminta uang tebusan senilai Rp 66 juta, tapi kita punya uang dari mana sebesar itu. Jadi mohon kami mohon bantuannya kepada pemerintah," kata dia.

Sementara itu, setelah sempat dinyatakan hilang di Malaysia selama 10 tahun, TKW bernama Giarti (39) asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dipulangkan ke kampung halaman, Sabtu (23/9/2023).

Kepulangan Giarti disambut tangis haru keluarga dan para tetangga.

Ayah Giarti, Bibit tidak kuasa menumpahkan kerinduan dengan menangis sejadi-jadinya.

Ia memeluk Giarti sambil duduk di tepi ranjang karena menderita stroke.

Kakak tertuanya, Ismiatin (41), mengaku sangat bahagia karena adiknya bisa ditemukan lagi.

“Air mata saya sampai habis, sudah tidak bisa menangis lagi. Bahagia sekali rasanya,” ujar Ismiatin sambil tersenyum lebar.

Menurutnya, keluarga seperti sudah putus asa karena 10 tahun lebih putus hubungan sama sekali dengan Giarti.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved