Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Nabi

Kisah Nabi Yusuf dan Tafsir Mimpi serta Mukjizat dari Surat Yusuf Ayat 4

Berikut tafsir mimpi dan mukjizat yang diambil dari kisah Nabi Yusuf dalam Surat Yusuf ayat 4.

Editor: Yuri Senita Amalia Dasinangon
Net
Ilustrasi Kitab Suci Al-Quran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu Surah dalam Al-qur’an yang memuat nama Nabi adalah Surat Yusuf (12).

Pada Q.S Yusuf Ayat 4 mengisahkan salah satu mukjizat Nabi Yusuf yang berupa mimpi jadi kenyataan.

Sebagai umat islam, kita tentu meyakini adanya mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasulnya.

Nabi Yusuf sendiri merupakan putra dari Nabi Ya’qub yang nasab keturunannya tersambung kepada Nabi Ibrahim atau yang kita kenal sebagai Bapak Para Nabi.

Adapun bunyi Surat Yunus (12) Ayat 4 sebagai berikut :

IDZ QAALA YUUSUFA LIABIHI YAAAA ABATI INNII RA AIYTU AHADA ‘ASYARA KAUKABAN WA SYAMSYA WAL QAMARA RA AYTAHUM SAAJIDIN

Artinya : “Ingat;ah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai Ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (Q.S Yusuf : 4)

Tafsir Surat Yusuf Ayat 4

Bersumber dari tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa para ulama tafsir telah membahas tentang makna mimpi Nabi Yusuf.

Bahwa ungkapan sebelas bintang merujuk pada 11 saudara-saudara Nabi Yusuf.

Sedangkan yang dimaksud dengan matahari dan bulan merujuk pada ayah dan ibunya.

Hal ini telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ad-Dahhak, Qatadah, Sufyan As-Sauri, dan Abdul Rahman Ibnu Zaid Ibnu Aslam.

Ibnu Katsir berpendapat bahwa mimpi Nabi Yusuf ini baru terealisasi sesudah selang empat puluh tahun kemudian. Ada pendapat lain mengatakan sesudah delapan puluh tahun.

Dijelaskan di ayat selanjutnya Q.S Yusuf yang artinya :

“Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf "Wahai ayahku, inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan.” (Yusuf: 100).

Bahwa hal itu terjadi ketika Nabi Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya untuk menduduki kursi singgasananya, sedangkan semua saudaranya berada di hadapannya.

Nah, dalam hal ini sujud yang dimaksud bukan dalam artian menyembah seperti yang kita ketahui, tetapi dalam kiasan tunduk dan patuh.

Maka setelah mendengar cerita itu, Nabi Ya’qub menyadari bahw mimpi anaknya bukanlah mimpi biasa, melainkan sebuah ilham dari Allah SWT sebagaimana kerapkali dialami para nabi.

Nabi Ibrahim meyakini bahwa anaknya akan menghadapi urusan yang sangat penting dan setelah dewasa menjadi pemimpin dimana masyarakat akan tunduk kepadanya, tidak terkecuali saudara-saudaranya dan ibu-bapaknya.

Disisi lain, Nabi Ibrahim merasa khawatir mengenai mimpi tersebut jika diketahui oleh saudara-saudaranya yang lain tentu akan menimbulkan rasa iri dan dengki kepada Nabi Yusuf.

Terlebih lagi para saudaranya yang lain merasakan bahwa Ayah mereka lebih condong menyayani Nabi Yusuf.

Dan itulah tafsir serta makna dari Surat Yusuf 4 yang memuat Kisah mimpi dan mukjizat Nabi Yusuf as. (KOMPAS.TV)

Baca berita-berita Tribun Manado di : Google News 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved