Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

137 Hari Menuju Pilpres 2024 - Informasi Ganjar-Prabowo Buat SKCK Capres-Cawapres, Peluang Duet?

Wacana duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto atau sebaliknya masih hangat di publik. Keduanya membuat SKCK sebagai capres dan cawapres.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado/IG
Wacana duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto atau sebaliknya masih hangat di publik. Keduanya membuat SKCK sebagai capres dan cawapres. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Wacana duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto atau sebaliknya masih hangat di publik.

Jika terwujud, pasangan ini akan menghadapi duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Spekulasi duet pasangan Menteri Pertahanan dan mantan Gubernur Jawa Tengah itu kembali menguat setelah Ganjar menyiapkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk dua skema.

Skema capres dan cawapres. Isu ini diterjemahkan sebagai opsi menjadi capres dan cawapres.

Menurut Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, ada informasi Ganjar membuat SKCK dalam dua skema.

SKCK untuk pendaftaran sebagai capres dan sebagai cawapres. Hal itu disampaikan Umam dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV yang membahas isu terkait dua poros dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, Rabu (27/9/2023) malam.

"Mohon dikoreksi Pak Basarah, saya mendengar katanya SKCK dari Pak Ganjar disiapkan dua skema, satu SKCK sebagai capres, dan satu SKCK sebagai cawapres," kata Umam.

Menurut Umam, informasi spekulatif tersebut bisa saja benar karena beberapa fakta yang terlihat seperti merujuk pada kebenaran.

Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengatakan jika informasi berbasis spekulatif, tidak hanya Ganjar yang mendaftarkan dua SKCK, tetapi juga bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau basisnya informasi spekulatif, saya lebih dulu mendapatkan informasi dari Bung Umam, kalau Pak Prabowo mengurus dua SKCK," imbuh dia. Namun, informasi spekulatif tidak bisa dijadikan dasar penilaian apakah akan ada dua poros saja dalam Pilpres 2024 mendatang, tetapi keputusan hukum yang diambil oleh organisasi partai.

"Tapi kalau basisnya keputusan hukum masing-masing organisasi, tentu kita sudah tahu persis (Ganjar sebagai capres), dan kita sudah sepakat bahwa dalam kita berdemokrasi itu yang kita anut adalah demokrasi yang nomokrasi, demokrasi yang berdasar atas hukum," ucap Basarah.

Dia juga membantah PDI-Perjuangan tidak mendapat dukungan dari partai lain.

Menurut Basarah, PDI-P tak didukung banyak partai karena ruang negosiasi untuk posisi cawapres cukup sulit. Mengingat PDI-P bisa maju sendiri dalam Pilpres 2024 tanpa harus berkoalisi dengan partai manapun.

Basarah mengatakan, sangat memungkinkan wacana duet antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto dibuka kembali. Meski keduanya sudah diusung menjadi bakal calon presiden (bacapres), Basarah meyakini masih ada sikap politik yang kemungkinan bisa menyatukan keduanya.

Seperti diketahui, spekulasi bergabungnya poros Prabowo dan Ganjar ramai dibicarakan. Bakal calon rival mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved