Pemkab Sitaro Miliki 2 Unit Mobil Perpustakaan Keliling, 1 Masih Beroperasi, Satu Rusak

TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya peningkatan literasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Selain membangun gedung perpustakaan yang representatif, pemerintah daerah juga menyiapkan dua unit armada perpusatakaan keliling.

Dimana dua unit mobil perpustakaan keliling itu dikelola Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sitaro.

Sayangnya, dari dua unit mobil perpustakaan yang ada, hanya satu yang masih beroperasi secara normal, sedangkan satunya lagi dalam kondisi rusak.

"Untuk sekarang hanya satu yang beroperasi. Satunya lagi ada sedikit gangguan, jadi belum bisa jalan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sitaro, Robert Kahiking, Kamis (28/9/2023).

Namun demikian, dari pantauan tribunmanado.co.id terlihat kondisi dua unit mobil perpustakaan keliling yang terparkir di depan kantor Dinas Kearsipan dan Perpusatakaan Sitaro masih dalam kondisi baik.

Informasi yang diperoleh, dua unit kendaraan tersebut merupakan bantuan dari Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Satu unit kendaraan dengan nomor polisi DL 8008 QC diterima pemerintah daerah pada 2008 lalu dan satu lagi dengan nomor polisi B 9386 PQW diperoleh pada tahun 2021 lalu.

"Jadi yang sekarang beroperasi hanya mobil pengadaan tahun 2021. Kondisinya masih bagus dan rutin melayani masyarakat khususnya anak-anak sekolah," lanjutnya.

Dia bilang, pihaknya telah menata anggaran untuk biaya pemeliharaan mobil perpustakaan yang kini mengalami gangguan pada mesin itu.

"Karena mobilnya sudah lama, jadi agak bermasalah. Tapi kami akan perbaiki supaya tahun depan bisa jalan," ujarnya.

Terkait keberadaan mobil bantuan atau hibah dari pusat maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Sitaro agak sulit diketahui oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) selaku OPD teknis pendata aset daerah.

Hal itu dikarenakan sebagian kendaraan atau barang yang diterima pemerintah daerah sebagai bantuan atau hibah tidak dilaporkan OPD penerima kepada pihak BPKPD Sitaro.

"Hanya ada beberapa yang kami terima dan dicatat statusnya. Kebanyakan belum melapor atau menyerahkan dokumen kendaraan dimaksud," kata Kepala Bidang Pengelolaan Aset Daerah BPKPD Sitaro, Adel Tamasoleng.

Untuk mengecek kondisi terkini dari setiap kendaraan yang menjadi aset daerah, termasuk mobil bantuan atau hibah, Adel menyebut pihaknya rutin mengadakan apel kendaraan dinas.