Harga Beras Naik di Manado Sulawesi Utara, Begini Kata Pengamat Ekonomi Magdalena Wullur

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga beras kembali naik di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (28/9/2023)

Hal itu membuat masyarakat Manado kembali mengeluh. 

Terkait itu, Pengamat Ekonomi Magdalena Wullur mengatakan kalau harga beras naik kemudian pendapat masyarakat menurun, jumlah pengangguran tetap tinggi dan kemiskinan tidak turun sesuai harapan berarti ada sesuatu secara politik. 

"Secara politik, satu harga ini sengaja naik kemudian tiba-tiba ada palawan yang menurunkan harga," tuturnya. 

Akademisi Unsrat berkata dari sisi ekonomi jika harga naik berarti ada inflasi, kalau hal ini terus terjadi sampai Desember berarti data-data dari BPS selama ini  tidak tersuvrei dengan baik. 

"Atau kita bisa menjelaskan bahwa dengan keadaan yang real saat ini berarti bantuan pemerintah selama ini tidak tepat sasaran," pungkasnya. 

Lanjutnya, terkait dengan kinerja pemerintah pertanyaan adalah apakah pemerintah mengawasi penyaluran distribusi beras dengan baik. 

"Maka ketika Jokowi bilang harus import beras dari China pertanyaan selama ini kita sebutkan PDRB kita paling tinggi adalah pertanian itu dari mana. 

Kemudian anggaran pemerintah terkait dengan pertanian itu kemana.

Terus betulkan karena masalah iklim kemudian kita gagal panen, atau masalah apa sebenarnya sampai beras kurang seperti ini," ujarnya. 

Menurutnya, hal harus diuraikan berdasarkan tiga sisi dari yakni secara politiknya, ekonominya atau kinerja dari pemerintah. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.