Sulawesi Utara
Upacara Penutupan Tradisi Pembaretan Direktorat Samapta Ditutup, Ini Kata Kapolda Sulawesi Utara
Tradisi pembaretan tersebut diikuti para Perwira Remaja Akpol dan Bintara Remaja angkatan 49 serta sebagian angkatan 47 yang belum mengikuti.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto, memimpin upacara penutupan tradisi pembaretan Direktorat Samapta Polda Sulut di Raewaya Hills, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Selasa (26/9/2023) pagi.
Tradisi pembaretan tersebut diikuti para Perwira Remaja Akpol dan Bintara Remaja angkatan 49 serta sebagian angkatan 47 yang belum mengikuti pembaretan.
Irjen Pol Setyo Budiyanto menjelaskan tradisi pembaretan kali ini dilaksanakan di daerah pegunungan.
Diharapkan kegiatan ini akan membekas dalam diri pribadi peserta.
"Sehingga bisa menjadi sebuah acuan dalam pelaksanaan tugas dan mendukung mereka dalam menjalani proses kehidupan,” kata Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Sebelum mengikuti tradisi pembaretan ini, seluruh peserta sudah melewati beberapa tahapan kegiatan terkait penugasan di Direktorat Samapta Polda Sulut, di antaranya bagaimana melakukan pengawalan, pengamanan, dan lain-lain.
Baca juga: Cewek Manado Margie Frelia Gumogar Ungkap Alasan Ingin Jadi Seorang Pramugari
Baca juga: 140 Hari Menuju Pilpres 2024: Politikus Gerindra Ungkap Selisih Elektabilitas Prabowo-Ganjar
“Jadi bukan hanya sekadar kegiatan fisik saja tetapi juga latihan-latihan keterampilan dan beberapa pembekalan yang disampaikan oleh senior-senior kepada para junior untuk bisa menyiapkan mereka dalam pelaksanaan tugas di wilayah Provinsi Sulut,” jelas Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Pihaknya mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.
“Kami juga terdukung dari Bapak Gubernur Sulut, kemarin juga memberikan arahan. Kemudian Bapak Bupati Minut juga mendukung sekali untuk menyiapkan segala sesuatunya di wilayah Kabupaten Minut ini sehingga kami merasakan bahwa Polri khususnya anggota Polda Sulut ini bukan hanya milik Polda saja tapi juga milik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan milik seluruh masyarakat Provinsi Sulut,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Minut, Joune Ganda, mengucapkan terima kasih kepada Irjen Pol Setyo Budiyanto karena Polda Sulut sudah dua kali melaksanakan upacara tradisi pembaretan di kabupaten ini.
“Yang pertama di Likupang, di pantai atau laut. Kemudian yang kedua area pegunungan, yaitu di Raewaya Hills. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Minut kaya dengan obyek-obyek yang bisa dimanfaatkan termasuk di sektor pariwisata. Karena kita tahu Minut juga adalah kabupaten yang memiliki Likupang sebagai destinasi pariwisata super prioritas,” tutupnya.
Upacara penutupan tradisi pembaretan ini ditandai secara simbolis dengan pelepasan topi rimba lalu pemasangan baret coklat khas samapta, oleh Irjen Pol Setyo Budiyanto dan Joune Ganda kepada perwakilan peserta, dilanjutkan penyiraman air kembang dan mencium bendera merah putih serta pataka Polda Sulut.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Rumah Permanen di Airmadidi Minut Sulut, Saksi: Saya Melihat Asap
Baca juga: Kerugian Akibat Kebakaran di Airmadidi Minut Sulawesi Utara Ditaksir Rp 300 Juta
Upacara turut dihadiri oleh para Pejabat Utama Polda Sulut beserta panitia pelaksana.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Kusriadin Terpilih Jadi Ketua Asperindo Sulawesi Utara, Bakal Atur Tarif yang Berpihak ke Konsumen |
![]() |
---|
Sosok dr Truly Kerap: Dokter, Jurnalis, hingga Kini Diangkat Jadi Ketua KPID Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Daftar Peristiwa di Sulut: Penemuan Perahu Nelayan, Perkembangan Kasus Korupsi Dana Hibah GMIM |
![]() |
---|
Operasional KM Barcelona Dibatasi, Warga Talaud Mengeluh, Aktivitas dan Roda Ekonomi Makin Lambat |
![]() |
---|
Steven Kandouw hingga Rio Dondokambey, Ini Daftar Nama Calon Pemimpin Parpol-Parpol Besar di Sulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.