Pilpres 2024
140 Hari Menuju Pilpres 2024: Politikus Gerindra Ungkap Selisih Elektabilitas Prabowo-Ganjar
Wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi perbincangan publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi perbincangan publik.
Tarik menarik siap yang jadi capres dan cawapres mengemuka. Banyak pertimbangan, PDIP sebagai pemenang pemilu yang mengusung Ganjar hingga elektoral Pranowo cenderung ungguli mantan Gubernur Jawa Tengah.
Partai Gerindra yakin Prabowo lolos ke putaran kedua dan memperoleh hasil yang melampaui Ganjar hingga 11 persen di Pilpres 2024 jika terjadi rivalitas keduanya.
Pernyataan itu disampaikan politisi Gerindra Andre Rosiade dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (26/9/2023).
“Survei Pak Prabowo, Insyaallah beliau lolos ke putaran kedua dan di putaran kedua, alhamdulillah masih unggul dibandingkan Mas Ganjar 10-11 persen,” ucap Andre Rosiade.
Menurut Andre, survei ini tidak lepas dari perubahan bertemu dan menyapa rakyat yang dilakukan Prabowo Subianto dan elemen pendukung.
Semula, kata Andre, Prabowo Subianto yang menjadi pembantu Presiden Jokowi terkendala untuk menyapa masyarakat karena fokus bekerja. Tapi kemudian, kata Andre, partai meminta Prabowo Subianto untuk turun menyapa masyarakat di hari libur atau Sabtu dan Minggu.
“Jadi Pak Prabowo di hari-hari biasa memang membantu Jokowi sebagai menteri pertahanan, sehingga memang fokus Prabowo dari 2019 mendapat penugasan memang banyak bekerja membantu Presiden Jokowi,” jelas Andre.
“Tapi sejak akhir Desember 2022, kami sudah meminta Pak Prabowo di weekend untuk menyapa masyarakat.”
Hasilnya, sambung Andre, elektabilitas Prabowo berada di urutan pertama untuk elektabilitas keterpilihan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Survei Terbaru
Jajak pendapat New Indonesia Research & Consulting (NIRC) periode 11 - 17 September 2023 menunjukkan, Prabowo dengan raihan 27,8 persen keterpilihan.
Sedangkan mantan Gubernur Jawa Tengah meraih 25 persen dan
mantan Gubernur DKI Jakarta itu memperoleh 13,7 persen.
Menurut Peneliti NIRC Andreas Nuryono, keterpilihan Capres PDIP-PPP itu rebound (naik lagi) setelah sempat anjlok pada Mei 2023.
"Terjadi adu kuat antara Prabowo dan Ganjar. Anies masih mengejar keduanya," kata Andreas dikutip dari Antara, Selasa (265/9/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.