Pilpres 2024
144 Hari Menuju Pilpres 2024- Survei: Capres Gerindra 'Panen' Suara PKB
Elektabilitas atau keterpilihan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin naik pascadeklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jawa Timur.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Elektabilitas atau keterpilihan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin naik pascadeklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jawa Timur.
Menariknya suara PKB cenderung lari ke Prabowo pascadeklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kecenderungan itu tercermin dari jajak pendapat Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Lembaga survei ini membeberkan temuan survei elektabilitas bakal calon presiden di Jatim.
Survei ini dilakukan awal September 2023. Direktur ARCI Baihaki Sirajt menyebut elektabilitas Prabowo dalam simulasi 3 nama justru semakin menguat.
"Juli 2023 saat PKB dan Cak Imin mendukung Prabowo angkanya 33,7 persen. Pasca deklarasi Anies-Cak Imin, elektabilitas Prabowo naik menjadi 39,33 persen dan menjadi bacapres dengan elektabilitas tertinggi di Jatim," kata Baihaki, Kamis (21/9/2023).
Dalam survei ARCI di Jatim periode September dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Prabowo di angka 39,33 persen. Ganjar di angka 35,5 persen disusul Anies 21,08 persen.
"Kenaikan angka Prabowo karena responden yang mengaku memilih PKB justru semakin mantap memilih Prabowo dibanding Anies," jelasnya.
"Dalam peta pemilih PKB, 40,2 persen mantap memilih Prabowo. 18,4 persen memilih Ganjar, dan 25,7 persen ke Anies. Sebanyak 15,7 persen pemilih PKB masih belum menentukan pilihan," tambahnya.
Selain faktor kemantapan pemilih PKB ke Prabowo, Baihaki menyebut pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mengalihkan dukungan ke Prabowo.
Survei ARCI dilakukan pada 5-15 September 2023. Survei memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sambut Dukungan PA 212
Gerindra menunjukkan strateginya dalam menggalang dukungan demi memenangkan jagoannya, Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Partai berlogo kepala Garuda itu begitu terbuka mengakomodir hasil survei atau isu hot yang mengarah kepada penambahan kekuatan di kubunya.
Gerindra menyambut baik kemungkinan dukungan dari kelompok Persaudaraan Alumni atau PA 212 yang terbaca cari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Partai yang kini satu kubu dengan Golkar, Demokrat dan PAN di Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu juga santai menghadapi isu hot soal dua poros dan bergabungnya Prabowo dengan Ganjar Pranowo.
Gerindra siap menerima Ganjar jika ingin bergabung. Tentu dengan syarat tegas, Prabowo capresnya.
Survei SMRC menunjukkan kelompok PA 212 cenderung mendukung bakal capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Sebanyak 42 persen pendukung PA 212 mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Sedangan sebanyak 35 persen lainnya mendukung Prabowo.
Sementara, yang memilih mendukung Ganjar hanya 18 persen.
"Masih ada 4 persen yang tidak menjawab," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam paparan ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kelompok 212 dan Pilpres 2024”, pada Kamis, (21/9/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
“Gerakan 212 tersebut memiliki efek signifikan pada pilihan presiden. Jadi umumnya pendukung gerakan 212 itu, kalau tidak ke Anies, ya ke Prabowo,” tambahnya.
Namun, pada skema dua putaran dan yang melaju ke putaran kedua Prabowo dan Ganjar.
Sebanyak 59 persen memilih Prabowo, 29 persen Ganjar, dan masih ada 11 persen yang tidak jawab.
Kendati PA 212 belum mengumumkan sikapnya akan berlabuh di kubu capres mana, namun para simpatisannya di akar rumput sudah memiliki preferensi tersendiri.
Saiful pun memperkirakan, Prabowo tidak akan menunjukkan kedekatannya terhadap kelompok PA 212 karena masih ingin mendekati pendukungnya Jokowi.
"Namun dia (Prabowo) juga tidak akan eksplisit menunjukkan kedekatannya dengan massa gerakan 212 tersebut karena berharap tambahan dukungan dari pemilih atau pendukung Jokowi,” tuturnya.
Saiful menyatakan bahwa publik yang mendukung gerakan 212 ini cukup banyak, sekitar 16 sampai 17 persen populasi atau sekitar 30 - 35an juta orang. Oleh karenanya wajar apabila dikatakan pendukung kelompok ini cukup besar.
Adapun survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 31 Juli – 11 Agustus 2023. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.