Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

145 Hari Menuju Pilpres 2024 - Survei 1 Putaran: Prabowo-Ganjar vs Anies-Cak Imin Beda 48 Persen

Prabowo-Ganjar menang telak 64,9 persen. Sedangkan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 16,6 persen.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado/IG
Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Prabowo-Ganjar menang telak 64,9 persen. Sedangkan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 16,6 persen. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Simulasi duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo versus (vs) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menarik disimak!

Prabowo-Ganjar menang telak 64,9 persen. Sedangkan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 16,6 persen.

Selisih 40 persen elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres ini.

Temuan ini disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Unggahan video Denny JA jadi sorotan publik.

Denny membeberkan data hasil survei Pilpres 2024 jika diikuti dua pasang capres-cawapres.

Dari hasil riset LSI Denny JA, skema pasangan Prabowo-Ganjar menang dengan selisih 40 persen dari Anies-Cak Imin.

Video itu diunggah akun tiktok @dennyJA_world yang memiliki 103 ribu pengikut.

Dalam unggahan tersebut, pendiri lembaga survei LSI Denny JA berandai-andai.

Peserta yang maju di Pemilu Presiden 2024 hanya dua pasang, Anies-Cak Imin melawan Prabowo-Ganjar.

Menurutnya, Pilpres 2024 bakal berlangsung satu putaran saja.

Dengan begitu, dana yang begitu besar, yang diperlukan untuk putaran kedua, dapat dihemat. Begitu pula dengan tenaga, pikiran, emosi untuk putaran kedua bisa dialihkan untuk hal-hal lain. Pilpres menjadi sangat efisien.

"Lalu siapakah yang menang jika hanya dua pasang capres cawapres saja? Kita lihat datanya. Ini survei yang baru saya selesai dari LSI Denny JA, September 2023," ujarnya, Kamis (21/9/2023).

Menurutnya, kemenangan tertinggi dalam sejarah pemilu langsung di Indonesia.

Dia menyebut, SBY pernah menang besar di Pilpres 2004 dan 2009, tetapi kemenangannya di bawah 61 persen. Sementara Prabowo yang berpasangan dengan Ganjar, kemenangannya di atas 62 persen.

Bagaimana jika dibalik? Ganjar capresnya, Prabowo cawapresnya. Mereka juga tetap menang, tetapi kemenangannya di angka 60 persen. Sementara Anies dan Muhaimin memperoleh 20,6 persen.

Memang ini juga kemenangan telak. Tetapi menurutnya, selisih kemenangannya di bawah 40 persen. Sementara jika Prabowo yang capres, kemenangannya selisih di atas 40 persen.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024, Pasangan Paling Ideal untuk Ganjar, Prabowo dan Anies Versi LSI

Lebih lanjut, kata dia, mungkinkah Ganjar bersedia mengalah menjadi cawapres saja?

"Jika kalkulasinya semata-mata rasional, itu mungkin. Kemenangan Prabowo sebagai capres jauh lebih telak ketimbang kemenangan Ganjar sebagai capres," ucapnya.

Menurutnya, pemilu presiden adalah peristiwa politik.

Kalkulasinya adalah kalkulasi politik, yang berbeda cara menghitungnya.

PDIP misalnya pasti merasa partai yang terbesar. Partai ini tak ikhlas jika calonnya, kadernya, petugas partainya, hanya menjadi cawapres saja.

Apalagi jika PDIP yakin Ganjar akan mengalahkan Prabowo di putaran kedua.

"Tetapi sekali lagi sebelum pendaftaran capres-cawapres ditutup (19-25 November), segala hal masih mungkin saja terjadi," kata dia.

PDIP Buka Peluang

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membuka peluang untuk mempertemukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikannya menanggapi kemungkinan memasangkan bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo dengan Prabowo.

“Bisa saja, saya sering ketemu Mas Prabowo, kemarin ketemu di acara NU (Nahdlatul Ulama),” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Ia mengatakan, tak ada yang tidak mungkin dalam politik. Selama, bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ya kita lihat dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi. Kan semua partai punya kalkulasinya,” ucap dia.

Puan menilai, masih ada cukup waktu menentukan pasangan Ganjar meskipun KPU memajukan pendaftaran bacapres-bacawapres menjadi 19-25 Oktober 2023.

“Sehingga tentu saja capres yang belum mengumumkan cawapresnya masih ada waktu untuk kemudian nanti mengumumkan pada waktu yang tepat,” kata dia. 

Survei Dua Pasang Capres-Cawapres:

Simulasi I

  • Prabowo-Ganjar 64,9 persen
  • Anies-Muhaimin 16,6 persen
  • Selisih di atas 48,3 persen

Simulasi II

  • Ganjar-Prabowo 60 persen
  • Anies-Muhaimin 20,6 persen
  • Selisih 39,4 persen

(Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved