Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi

Terima Info Intelijen, Presiden Jokowi Mengaku Tahu Pergerakan Semua Partai Jelang Pilpres 2024

Terima Info Intelijen, Presiden Jokowi Mengaku Tahu Pergerakan Semua Partai Jelang Pilpres 2024.

Editor: Frandi Piring
Reshuffle Kabinet, Jokowi Diprediksi Hanya Ganti 1 Menteri dari Golkar yakni Menpora RI Zainudin Amali.
Terima Info Intelijen, Presiden Jokowi Mengaku Tahu Pergerakan Semua Partai Jelang Pilpres 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tahu pergerakan semua partai menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dalam hal ini, terkait apa yang diinginkan oleh partai-partai politik.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu.

Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Presiden Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya,

baik itu Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.

Ia juga menekankan pentingnya suksesi kepemimpinan pada 2024 mendatang demi mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

"Ini penting, 2024, 2029, 2034, itu sangat menentukan negara kita bisa melompat menjadi maju atau kita terjebak dalam middle income trap, 

terjebak pada jebakan negara berkembang," kata Jokowi.

Jokowi mengeklaim, para pakar asal International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), McKinsey,

serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa Indonesia hanya punya waktu selama tiga periode kepemimpinan untuk mampu menjadi negara maju.

Ia tidak ingin Indonesia bernasib sama seperti banyak negara Amerika Latin yang terus-terusan menjadi negara berkembang sejak dekade 1950-an.

"Kita tidak mau itu, dan kesempatan itu hanya ada di tiga periode kepemimpinan nasional kita. Itulah yang sulit," ujar Jokowi.

Baca juga: Pesan Presiden Jokowi ke Timnas Indonesia Usai Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2024

Tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved