Badut di Manado
Andrei Angouw: Orang yang Tinggal di Manado 4 Kali Lipat Mungkin Lebih Sukses daripada di Talaud
Wali Kota Manado itu kemudian memberi contoh nyata betapa mudahnya mencari uang di Manado.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Leni Manangkabo: Kiapa bpk remehkan talaud emangnya talaud so terlalu miskin???maaf biar talaud bpk bilang miskin mar talaud nyanda ada pengemis sama deng di manado..
Tribun Manado masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya untuk mengonfirmasi apa maksud Wali Kota Manado soal pernyataannya.
Kisah Badut Lampu Merah di Manado Goyang dari Pagi hingga Kelelahan, Uang Didapat Harus Setor ke Bos
Belakangan ini menjamur badut atau pengamen boneka di titik-titik lampu merah di Kota Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).
Kehadiran para badut lampu mera tampak membuat sebagian orang sejenak melupakan kepenatan ketika menunggu lampu berubah hijau.
Namun tak banyak yang tahu kalau di balik topeng badut yang bikin orang tertawa terbahak - bahak rupanya ada perjuangan hidup yang sulit dan penuh air mata.
Seperti dialami Kude, seorang badut lampu merah.
Tribunmanado.co.id menjumpai Kude di lampu merah Jalan Soekarno, Kabupaten Minut, yang berbatasan dengan kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (25/5/2023) malam.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 Wita.
Kendaraan masih cukup banyak yang melintas dan Kude masih bergoyang mengikuti
musik dari alat yang tergantung di lehernya.
Melihat tribunmanado.co.id, pria berumur 19 tahun ini mendekat.
Wajah perempuan yang tersenyum -karakter badut yang ia kenakan- terasa dekat di mata dan hati.
Ia bergoyang sambil tangan kanannya menyodorkan kotak.
Ketika saya memperkenalkan diri sebagai wartawan, buru-buru ia mencabut topeng.
Tampaklah wajah Kude sesungguhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.