Berita Viral
Mobil Grand Max Masuk Jurang Gegara Sopir di Banyumanik Ikuti Petunjuk Jalan Google Maps
Kejadian ini berawal dari pengemudi mobil tersebut yang mengandalkan Google Maps sebagai panduan navigasi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah kejadian menjadi Berita Viral.
Sebuah mobil masuk jurang.
Mobil itu adalah mobil grand max dengan nomor plat B9775W.
Mobil tersebut membawa sembako .
Detik-detik mobil bisa masuk jurang terungkap.
Ternyata semua karena Google Maps.
Sopir mengikuti Google Maps.
Hingga akhirnya mobil tersebut terjatuh.
Ya gara-gara sopir di Banyumanik 'tertipu' Google Maps, mobil angkut sembako terperosok ke jurang.
Peristiwa tidak biasa terjadi di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Sebuah mobil grand max dengan nomor plat B9775W yang mengangkut sembako terperosok ke dalam jurang pada hari Kamis (7/9/2023).
Kejadian ini berawal dari pengemudi mobil tersebut yang mengandalkan Google Maps sebagai panduan navigasi.
Pengemudi mobil tersebut, Jeri Ferdinoko, sedang dalam perjalanan dari Simongan menuju Kp Jahe untuk mengantarkan sembako.
Ia mengandalkan Google Maps untuk menemukan lokasi tersebut, namun, situasi berubah menjadi genting ketika ia mencoba melewati jalur yang sangat sempit.

"Saya lewat jalan itu, ternyata gang sebelah di portal. Saya putar balik susah karena jalannya sempit. Saya minta warga untuk membukakan portal itu," ungkap Jeri kepada tribunjateng.com.
Saat hendak turun dari mobil dan meminta bantuan warga, rem mobil tidak mampu menahan muatan yang berat.
Akibatnya, mobil yang dikemudikannya mundur dan akhirnya terperosok ke dalam jurang.
"Mobil ini memang sedang mengangkut beban yang cukup berat, yaitu sembako," tambah Jeri, yang merupakan warga Lamper Tengah.
Penting untuk dicatat bahwa ini adalah kali pertama Jeri melintasi jalur tersebut, dan ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang kondisi jalan di wilayah tersebut.
Ariyanto, seorang warga Kp Pentul, memberikan penjelasan tambahan mengenai insiden tersebut.
Mobil tersebut terperosok ke dalam jurang sekitar pukul 12.00 siang ketika pengemudi hendak mengirimkan beras ke Kp Jahe.
Ariyanto menjelaskan bahwa pengemudi mengandalkan Google Maps sebagai panduan, tetapi sayangnya, aplikasi tersebut menuntun mereka ke jalan yang tidak sesuai.
"Sopirnya pakai Google Maps. Padahal lewat sini tidak bisa. Sudah diarahkan untuk masuk ke gang I, tapi malah masuk ke gang II. Mau balik lagi, mobil terus masuk jurang," kata Ariyanto.
Beruntungnya, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Ariyanto juga mencatat bahwa ini bukanlah kali pertama kejadian serupa terjadi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, telah terjadi insiden serupa dengan sepeda motor yang juga terperosok ke dalam jurang.
Rombongan turis dari China ini tersesat di Curah Kobokan setelah mengikuti Google Maps.
Curah Kobokan merupakan jalur alternatif yang dibuat warga setempat melintasi aliran lahar Gunung Semeru.
Kendaraan minibus berwarna putih yang mereka tumpangi sampai terperosok ke sungai karena tidak mengetahui medan.
Seperti apa kisah lengkapnya?

Rombongan turis mancanegara tersesat di jalur alternatif Curah Kobokan, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (27/7/2023).
Rombongan turis asal China itu tersesat setelah mengikuti Google Maps saat hendak menuju kawasan wisata Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Koordinator Pos Pantau Curah Kobokan Sugiono mengatakan, wisatawan mancanegara itu sampai di Curah Kobokan sekira pukul 11.30 WIB.
Saat itu, mereka menggunakan kendaraan minibus berwarna putih.
Karena tidak mengetahui medan, mobil yang mereka tumpangi sampai terperosok ke sungai.
Untuk diketahui, jalur alternatif Curah Kobokan adalah jalan pintas yang dibuat warga setempat setelah Jembatan Gladak Perak putus diterjang erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021.
Jalur ini melintasi aliran lahar Gunung Semeru dan hanya berjarak kurang dari tujuh kilometer dari puncak gunung.
"Tadi siang sekitar jam 11.30 WIB ada orang luar tersesat karena pakai Google Maps, tadi dari utara udah kencang mobilnya sampai akhirnya terperosok," kata Sugiono.
Kejadian semacam ini, kata Sugiono, sering terjadi.
Pada Rabu (26/7/2023) malam, terdapat tiga rombongan yang tersesat.
Tidak hanya turis asing, warga yang berasal dari luar kota juga banyak yang salah jalur karena mengikuti Google Maps.
"Memang sering, hampir setiap hari karena memang dari Google itu jalurnya belum dipindahkan ke jalur utama.
Apalagi ada jembatan di perbatasan yang putus itu," terangnya.
Sugiono mengimbau warga yang hendak menuju ke Pronojiwo maupun ke Malang dan tidak mengetahui arah jalan untuk bertanya ke warga sekitar maupun petugas.
"Di pertigaan Candipuro kan ada rambu jembatan putus jadi diarahkan lewat Penanggal.
Sebaiknya, bertanya ke petugas karena di sana juga tepat di depan Polsek Candipuro," imbaunya.
(TribunJateng.com/rahdyan trijoko pamungkas).
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Sosok Zaskia Zahra, Anak Sopir Raih Beasiswa di 2 Kampus Top Dunia, Ternyata Tak Pernah Puas Belajar |
![]() |
---|
Viral Polisi Ugal-ugalan di Jalan Tabrak Nenek, Polda Sumut: Tidak Terlihat oleh Personel Kami |
![]() |
---|
Beredar Video Ormas Sekap Karyawan Leasing, Berawal dari Tarik Sepeda Motor Debitur Nunggak Cicilan |
![]() |
---|
Sosok Muh Yusuf Ritangnga, Bupati yang Viral Tak Pakai Helm, Ternyata Motornya Juga Nunggak Pajak |
![]() |
---|
Viral Warga Kaget Tagihan Listrik Juli 2025 Naik Berkali Lipat, dari Rp 65 Ribu Jadi Rp 722 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.