Berita Heboh
Dikira Sudah Meninggal Dunia, Pria Tua Ini Bikin Keluarganya Terkejut dan Langsung Sungkem
Disebutkan Rosnah, anak laki-lakinya pernah ke Jakarta untuk mencari Sani. Namun, Sani tidak ditemukan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Alangkah terkejutnya keluarga ini saat mereka kedatangan seorang pria lansia.
Ternyata pria tersebut adalah kelaurga mereka yang sudah lama menghilang.
Sudah sepuluh tahun ia meninggalkan rumahnya di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Baca juga: Robby Dondokambey Serahkan Bantuan Sosial Kepada Lansia di Sawangan Minahasa Sulawesi Utara
Kakek ini menghilang selama 10 tahun, keluarga mengira sudah meninggal, tiba-tiba datang (Kompas.com)
Mereka terkejut lantaran mengira pria tersebut sudah meninggal dunia.
Nama pria tersebut Muhammad Sani (73).
Sempat keluarga mencari Sani ke Jakarta, namun tak ketemu.
Kini keluarga masih tak percaya dengan kehadiran lansia tersebut yang sebelumnya sudah dikira meninggal dunia.
Baca juga: Potret 8 Lansia saat Jalani Sidang di PN Manado, Ada yang Berusia 89 Tahun
Kini, keluarga pun bersyukur dengan kehadiran lansia tersebut.
Diketahui, lansia yang telah menghilang selama sepuluh tahun dan dikira sudah meninggal dunia itu bernama Muhammad Sani (73).
Tak disangka, secara tiba-tiba, Muhammad Sani tiba di rumah adiknya, Rosnah (66).
Muhammad Sani tiba di RT 02, RW 02 Sidomulyo, Kelurahan Tanjungbalai, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Baca juga: Sidang Kasus Pengrusakan yang Jadikan 8 Lansia di Manado Sulut Terdakwa, Saksi: Tanah Itu Milik TNI
Peristiwa mengharukan satu keluarga ini terjadi Kamis (7/9/2023) sore.
Sudah 10 tahun pihak keluarga hilang kontak dengan Sani.
Bahkan Rosnah sempat berpikir kakak laki-laki yang dia panggil Pak Mok itu telah meninggal dunia.
Begitu Sani tiba di rumahnya sekira pukul 17.00 WIB, Rosnah dan seorang saudari perempuannya tak kuasa menahan haru.
Mereka terus mencium tangan Sani sambil mencucurkan air mata.
Dia lantas sungkem dan memeluk tubuh Sani.
"Mok kenal (saya) tak Mok?" tanya Rosnah kepada Sani sambil menangis.
"Kenal, kenal," jawab Sani menganggukkan kepala.
Diceritakan Rosnah, belasan tahun lalu abangnya menikah dengan orang Bekasi bernama Titin.
Pada tahun 2013, Sani yang berdomisili di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
Sejak saat itu dia belum pernah kembali ke Karimun.
Sekitar satu tahun setelah berangkat, Sani masih intens berkomunikasi dengan pihak keluarga. Namun setelahnya, Sani sama sekali tidak bisa dihubungi.
Disebutkan Rosnah, anak laki-lakinya pernah ke Jakarta untuk mencari Sani. Namun, Sani tidak ditemukan.
"Saya terus berdoa sama Allah, kalau masih hidup pertemukanlah kami." katanya.
"Bahkan sampai saya doa, kalau abang saya meninggal tolong hapuskan dosanya, lapangkan kuburnya." bebernya.
"Melihat dia kembali dan masih hidup, saya menyesal, kenapa saya doa seperti itu," ungkap Rosnah saat ditemui di rumahnya.
Dengan kepulangan Sani, Rosnah merasa sangat bersyukur. Rasa rindu bertahun-tahun yang dia rasakan kini telah terobati.
Rosnah juga terus mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu menemukan Sani hingga bisa kembali ke Karimun.
"Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Sosial, kepada pihak kelurahan, dan semua yang telah membantu abang saya pulang," ujarnya.
Sani ditemukan terlunta-lunta di jalan
Sani ditemukan pertama kali oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Bekasi sekitar tiga bulan lalu.
Ketika ditemukan, pria berusia 73 tahun itu sedang terlunta-lunta di jalan dan dalam keadaan linglung.
PMS Kota Bekasi kemudian membawa Sani ke rumah singgah.
Sekitar dua pekan kemudian, pihak Kementerian Sosial memindahkannya ke sentra terpadu Pangudi Luhur Bekasi.
"Di sentra terpadu kita rehabilitasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan untuk mengembalikan mental beliau," kata Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Gunarto, yang membawa Sani dari Bekasi ke Kepri.
Beruntung, Sani ternyata masih menyimpan fotokopi KTP-nya yang beralamat di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun.
Pihak Kementerian Sosial kemudian berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
Selanjutnya, Bhabinkamtibmas Jati Bening Bekasi berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Baran Barat.
Sani kemudian dipulangkan ke Kepri menggunakan pesawat udara.
Pada Kamis siang, Sani tiba di Bandara Hang Nadim Kota Batam.
Pihak Kelurahan Baran Barat menjemput Sani untuk membawanya dari Kota Batam ke Kabupaten Karimun.
Karena kondisi Sani yang sudah tua, dia harus digendong oleh Bhabinkamtibmas Baran Barat Briptu Rino, saat turun naik kapal laut menuju Kabupaten Karimun.
"Alhamdulillah, hari ini dengan bantuan Kementerian Sosial, Bhabinkamtibmas Jati Bening, Bhabinkamtibmas Kamtibmas Baran Barat Briptu Rino, Babinsa Baran Barat Serda Fadly, akhirnya Pak Muhammad Sani bisa kembali bertemu dengan keluarganya." ungkap Lurah Baran Barat, Widya Agustina yang ikut menjemput ke Kota Batam.
"Bahkan beliau sudah dianggap meninggal dunia. Pak Muhammad Sani ini warga kami Baran Barat," bebernya.
Widya menambahkan, pihaknya akan membantu mengurus dokumen Sani.
"KTP beliau sudah tidak ada, kami akan membantu penerbitan KTP-nya," ujar Widya.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Akhirnya Terungkap Apa Saja Dilakukan Putri Istri Ferdy Sambo di Penjara hingga Hukumannya Dipotong |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Sebab Hukuman Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Dipotong, Ternyata karena Ini |
![]() |
---|
Thaddeus Daniel Pierce, Bayi yang Dilahirkan dari Embrio Berusia 30 Tahun yang Dibekukan |
![]() |
---|
Tak Terima Putrinya Didekati, Seorang Ayah Tikam Pacar Anaknya, Korban Diserang saat Lagi Bikin Ini |
![]() |
---|
PPATK Temukan Banyak Penerima Bansos Miliki Saldo Rekening di Atas Rp 50 Juta: Masih Terima Bantuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.