Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Nasib Pilu Seorang Remaja Kehilangan Orang Tua dan 4 Adiknya yang Tewas dalam Kecelakaan Maut

Rombongan satu keluarga meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada Jumat (1/9/2023).

Editor: Tirza Ponto
SerambiNews.com
Rombongan satu keluarga meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada Jumat (1/9/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib pilu dialami seorang remaja di Malaysia.

Sang remaja harus menerima nasibnya hidup seorang diri.

Hal itu karena ia kehilangan enam anggota keluarganya karena kecelakaan maut di Segamat.

Kisah sedih tersebut pun viral di media sosial.

Tampak dari video yang beredar, sang remaja bernama Abdur Rahman Amir Ruddin (19) terlihat tak sanggup melepas kepergian keluarganya.

Ia menangis terseduh-seduh kala jenazah keluarganya akan disalatkan.

Lantas seperti apa kronologi kecelakaan maut yang dialami keluarga Abdur?

Diketahui dari dari The Star, satu keluarga itu meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada Jumat (1/9/2023).

Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk dan empat mobil di Jalan Segamat-Kuantan.

Kepala Kepolisian Segamat Ahmad Zamry Marinsah mengatakan, para korban merupakan sepasang suami istri berusia 46 dan 43 tahun, ketiga putrinya berusia 17, 13, dan 10 tahun, serta seorang anak berusia 5 tahun.

"Ada korban lain di dalam mobil, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang saat ini masih dirawat setelah mengalami luka serius," ujarnya.

Menurutnya, insiden itu diduga terjadi ketika mobil SUV yang menuju ke arah Kuantan melambat setelah melihat pekerjaan perbaikan jalan di depannya.

Di saat bersamaan, sebuah truk bermuatan pasir di belakangnya gagal mengerem tepat waktu.

"Pengemudi kehilangan kendali kendaraannya sebelum menabrak bagian belakang kendaraan," jelas dia.

Benturan tersebut menyebabkan truk memasuki jalur berlawanan dan menabrak mobil yang hendak menuju Kuantan, yang dikendarai orangtua Abdur Rahman.

Pesan terakhir orangtua

Abdur Rahman yang merupakan seorang bilal di surau Ladang Selai mengatakan, keluarganya sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan ibunya yang akan mengajar pada saat kejadian.

Menurutnya, ia tak ikut mengantarkan ibunya karena memiliki urusan lain.

"Saya memberi tahu ayah saya bahwa saya akan menemui mereka di rumah nenek saya.

Sesampainya saya di Tangkak, saya menerima telepon dari seorang kerabat yang memberitahukan saya tentang kecelakaan itu," ujarnya, dikutip dari New Straits Times.

"Saya kehilangan kata-kata. Ayah, ibu, dan keempat saudara saya telah tiada untuk selama-lamanya," sambungnya.

Pada hari tragedi itu terjadi, keluarganya sempat mengirimi gambar melalui WhatsApp yang memberitahukan bahwa mereka akan berangkat.

Namun, itu menjadi pesan terakhir yang diterima Abdur Rahman dari mereka.

Sebelum berangkat ke Segamat, Abdur Rahman mengaku bahwa ayahnya sempat berpesan untuk selalu beramal dan sedekah.

"Katanya tindakan sedekah bisa membuka pintu bagi kita.

Saya akan mengingat perkataannya selamanya," jelas dia.

Terkait kondisi adiknya, Abdullah yang masih dirawat di ICU RS Segamat, ia menyebut bahwa sang adik masih dalam kondisi kritis. (*)

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut, 2 Remaja Tewas Usai Tabrak Empat Tiang Listrik di Tepi Jalan

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Baca berita lainnya di: Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado: disini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved