Gendang Telinga Pecah Bisa Sebabkan Komplikasi, Berikut Daftarnya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gendang telinga merupakan organ tubuh yang sangat penting.

Meskipun bentuknya kecil, pengaruh terhadap pendengaran sangat besar.

Untuk itu, penting menjaga gendang telinga agar tidak pecah.

Gendang telinga pecah disebut juga dengan perforasi membran timpani.

Kondisinya ada lubang atau robekan pada gendang telinga.

Gendang telinga ini berbentuk jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga dengan telinga tengah.

Jika gendang telinga pecah, otomatis pendengaran akan terganggu.

Selain itu, bagian telinga tengah juga rentan terinfeksi.

Gendang telinga yang pecah dapat sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, terkadang, memerlukan tambalan atau perbaikan bedah untuk menyembuhkannya.

Melansir Healthline, nyeri merupakan gejala utama yang dirasakan setelah gendang telinga pecah. Dalam sebagian kasus, rasa sakitnya mungkin parah dan bertahan sepanjang hari, dan intensitasnya bisa bertambah atau berkurang.

Biasanya, telinga mulai mengeluarkan air setelah rasa sakitnya hilang. Pada titik ini, gendang telinga telah pecah. Cairan encer, berdarah, atau berisi nanah mungkin keluar dari telinga yang terkena.

Pecahnya gendang telinga akibat infeksi telinga tengah biasanya menyebabkan pendarahan. Infeksi telinga ini lebih mungkin terjadi pada anak kecil atau penderita pilek dan flu.

Seseorang mungkin mengalami gangguan pendengaran sementara atau penurunan pendengaran pada telinga yang terkena. Ia juga bisa mengalami tinitus atau telinga berdenging terus-menerus.

Komplikasi akibat gendang telinga pecah

Baca juga: Sosok Luluk Sofiatul Jannah, Istri Polisi yang Viral Bentak Siswi Magang, Ternyata Selebgram

Baca juga: Chord Lagu Merayu Tuhan - Dodhy Kangen Band ft. Tri Suaka - Kunci Gitar Dm

Jika gendang telinga pecah, masalah yang tidak biasa dapat terjadi, terutama jika gendang telinga tidak dapat pulih setelah tiga hingga enam bulan.

Dilansir dari Mayo Clinic, kemungkinan komplikasi gendang telinga pecah meliputi:

1. Gangguan pendengaran

Biasanya, gangguan pendengaran bersifat sementara, hanya berlangsung sampai robekan atau lubang pada gendang telinga sembuh.

Ukuran dan lokasi robekan di gendang telinga dapat memengaruhi derajat gangguan pendengaran.

2. Infeksi telinga tengah (otitis media)

Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam telinga. Jika gendang telinga yang berlubang tidak kunjung sembuh, penderitanya mungk rentan terhadap infeksi yang sedang berlangsung (berulang atau kronis).

3. Kista telinga tengah (kolesteatoma)

Meski sangat jarang, kista yang terdiri dari sel kulit dan kotoran lainnya ini dapat berkembang di telinga tengah sebagai akibat pecahnya gendang telinga dalam jangka panjang.

Kotoran saluran telinga biasanya berpindah ke telinga luar dengan bantuan kotoran telinga yang melindungi telinga. Jika gendang telinga pecah, sisa kulit bisa masuk ke telinga tengah dan membentuk kista.

Kista di telinga tengah menyediakan lingkungan yang ramah bagi bakteri dan mengandung protein yang dapat merusak tulang telinga tengah.

Melihat efek dan komplikasi gendang telinga pecah, sebaiknya segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki tanda atau gejala gendang telinga pecah.

Baca juga: Chord You Say - Lauren Daigle - Kunci Gitar G

Baca juga: Tatong Bara Lantik 102 Pejabat Struktural Pemkot Kotamobagu Sulawesi Utara

Telinga tengah dan dalam terdiri dari struktur halus yang sensitif terhadap cedera atau penyakit. Oleh sebab itu, penting untuk mencari tahu penyebab masalah telinga yang dialami dan menentukan apakah telah terjadi pecahnya gendang telinga.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Terjadi Jika Gendang Telinga Pecah?".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.