Ini Penjelasan Kepala SMK N 3 Bitung Yessie Pinontoan Terkait Keluhan Uang Seragam

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kepala SMK N 3 Bitung, Yessie Pinontoan, menyebut unggahan tentang keluhan oknum orang tua murid terkait uang seragam itu hoaks.

"Postingan itu hoaks, tidak benar dan kami pihak sekolah sangat di rugikan. Karena itu adalah pencemaran nama baik, institusi sekolah, dan pencemaran nama baik saya sebagai kepala sekolah," kata Yessie Pinontoan di sela melapor ke Polres Bitung, Selasa (5/9/2023).

Menurut Yessie Pinontoan, seharusnya pemilik akun media sosial mengonfirmasi terlebih dahulu ke pihak sekolah.

Karena berdasarkan Undang-Undang ITE, unggahan seperti itu harus ada konfirmasinya.

Yessie Pinontoan menegaskan hal yang dikeluhkan itu tidak benar.

Pasalnya, kebijakan tersebut sudah dibahas dengan alot dalam rapat dengan orang tua murid terkait pembelian seragam.

Ia menjelaskan, uang yang dimaksud bukan hanya fokus kepada pembelian seragam olahraga melainkan meliputi seragam LDDK, topi pelayaran, ikat pinggang, kaus kaki, atribut tingkat, pi,n dan lainnya sesuai dengan yang ada di sekolah kejuruan.

"Jadi tidak mewajibkan, melainkan dicicil," tambahnya.

Pihak sekolah sudah menggelar rapat pada tanggal 13 Juli 2023 terkait biaya tersebut.

Sampai saat ini pun banyak yang belum melunasi pembayaran tersebut, namun pihak SMK N 3 Bitung tidak memaksakan ke orang tua.

Baca juga: Keterangan Pihak Sekolah SMK 3 Bitung Sulawesi Utara Terkait Berita Viral Keluhan Orang Tua Siswa

Baca juga: Rapat Bersama KPK dan Mensos, Wali Kota Tomohon Caroll Senduk Tekankan Jajaran Rajin Update Data

"Atas itulah kami datang melapor ke polisi," tandasnya.

Viral Keluhan Orang Tua Murid Soal Biaya, Kepala SMK N 3 Bitung Yessie Pinontoan Lapor Polisi

Kepala SMK N 3 Bitung, Yessie Pinontoan, melapor ke polisi terkait unggahan yang berisi keluhanseseorang yang mengaku mewakili orang tua komite sekolah, Selasa (5/9/2023).

Laporan itu dilayangkan langsung oleh Yessie Pinontoan didampingi dua guru ke Polres Bitung, Sulawesi Utara.

Awalnya, mereka mendatangi Sentra Pelayanan Terladu Kepolisian (SPKT) Polres Bitung.